
SEDIAKAN 5000 PAKET HOT MEAL DI TENGAH HANCURNYA GAZA
terkumpul dari target Rp 457.000.000
Sahabat, sejak perang berkecamuk, lebih dari 2 juta penduduk Gaza menghadapi krisis pangan ekstrem. Menurut World Food Programme (WFP), sekitar 470.000 orang berada dalam kondisi kelaparan parah (IPC Phase 5), sementara hampir seluruh populasi di Zona Krisis atau lebih parah (Phase 3 ke atas). Data UNICEF juga menunjukkan bahwa lebih dari 5.119 anak usia 6 bulan–5 tahun telah mengalami malnutrisi akut pada Juni 2025. Akibatnya korban semakin banyak berjatuhan. Bukan sekedar rasa sakit atas penyiksaan yang harus diderita, tapi juga rasa sakit atas rasa lapar setiap harinya.
Pemandangan data dan foto-foto malnutrisi di Gaza kini sudah menjadi konsumsi media setiap harinya. Kabar yang lebih menyayat hati, pada Juli 2025, ratusan orang tewas atau luka saat antri bantuan makanan, setidaknya 67 tewas akibat tembakan saat menunggu truk PBB di utara Gaza, dan puluhan lainnya terbunuh di Rafah hingga Khan Younis. Sementara itu, lebih dari 71 anak meninggal karena gagal gizi berat, dan 60.000 mengalami gejala malnutrisi akut. Krisis semakin parah karena blokade sejak Maret menghambat distribusi logistik bantuan. Kabar duka semakin deras menghujam, lantas bagaimana kita bisa berdiam diri melihat kondisi ini. Per tanggal 21 Juli lalu jumlah kematian akibat kelaparan dan malnutrisi di Jalur Gaza meningkat menjadi 18 kasus dalam 24 jam terakhir. Hal ini menjadi indikator mengkhawatirkan atas memburuknya krisis kemanusiaan yang dialami penduduk akibat blokade dan agresi Israel yang masih berlangsung di wilayah tersebut, lansir kantor berita Palestina WAFA.
Sahabat, dapur-dapur umum dan layanan hot meal yang pernah jadi harapan, kini sudah tutup. World Central Kitchen, salah satu juru masak lapangan terbesar, terpaksa berhenti memasak setelah kehabisan bahan baku, walau sempat menyajikan lebih dari 80.000 makanan per hari ketika sempat berfungsi. Harga bahan pangan semakin melonjak tinggi, bukan lagi daging yang menjadi makanan mewah bagi warga Gaza, sepiring makanan hangat saja sudah cukup mewah bagi mereka untuk mengganjal rasa lapar. Pada tengah reruntuhan itu, 5000 paket hot meal bukan sekadar makanan siap saji, melainkan penyelamat harapan dan nyawa. Setiap paket memberi kelaparan jeda sementara, kehangatan di tengah dinginnya kehancuran, dan tanda bahwa mereka masih diperhatikan oleh dunia.
Sekarang saatnya bertindak, bersama menyediakan 5.000 Paket Hot Meal di Tengah Hancurnya Dapur Gaza. Mulai dari Rp 50.000 kita sudah bisa memberikan 1 porsi hot meal untuk keluarga terdampak. Pilihan kita, sekecil apapun, punya dampak besar: ribuan perut kenyang, ribuan harapan tetap hidup, dan ribuan jiwa terselamatkan.
Salurkan donasi terbaik dengan cara:
- Klik Tombol “Donasi”
- Masukkan nominal Donasi
- Pilih metode pembayaran (Transfer BRI/BSI/Bank Mandiri)
- Selesaikan dengan lanjutkan pembayaran
- Dapatkan update dan laporan program melalui email/whatsapp yang sahabat ABADI cantumkan
Kantor Yayasan Amal Bakti Dunia Islam
Jl. Panji Tilar Negara No.150A, Tanjung Karang Kota, Lombok, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83115. Call Center: 087864556406 / 087743047875
Legalitas Yayasan
Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia No. AHU-0019124.AH.01.12. Tahun 2023

SEDIAKAN 5000 PAKET HOT MEAL DI TENGAH HANCURNYA GAZA
terkumpul dari target Rp 457.000.000