"kata orang, Imam mengidap autis, tapi saya belum pernah konsultasi ke dokter, Imam juga belum pernah sekolah karena keterbatasan biaya, tapi kami bisa nerima apapun keadaan Imam, kami berharap Imam bisa dibawa ke dokter dan bisa sekolah agar ia bisa mandiri" -Pak Eman.

Imam (15 tahun), tak pernah tersentuh oleh pelukan hangat ibunya. Sejak usia 5 tahun, sang ibu meninggal dunia dan semenjak itu ayahnya pergi menelantarkan Imam.

Padahal kondisi istimewa yang dialami Imam perlu didampingi ekstra, dengan penuh kasih sayang.

Namun alhamdulillah, kasih sayang tergantikan oleh sosok mulia Pak Eman (50) dan istrinya, Ibu Wulan (40). Tinggal bersama di Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat. Meskipun bukan saudara dekat, namun mereka sudah menganggap Imam seperti cucunya sendiri.

Sehari-hari Pak Eman bekerja sebagai driver ojek online, dengan penghasilan yang tak menentu. Sementara Ibu Wulan berjualan nasi uduk dan gorengan tak jauh dari rumahnya, dengan penghasilan yang tak seberapa.

Dengan penuh keterbatasan, namun kasih sayang yang penuh, mereka merawat Imam.

Seperti halnya anak berkebutuhan khusus, dari mulai memandikan, buang air dan menyuapi makan selalu Pak Eman yang lakukan, karena Imam lebih mau diarahkan oleh beliau.

Tak seperti driver online pada umumnya, Pak Eman memilih menunggu orderan di rumah karena sambil menjaga Imam. Jika ada orderan masuk, Ibu Wulan yang menggantikan untuk menjaga Imam.

Pak Eman berharap ia bisa membawa Imam ke dokter, dan berharap bisa menyekolahkan Imam di sekolah khusus.

Sahabatku, tersimpan banyak harapan dari mereka agar Imam  kelak menjadi anak normal pada umumnya. Yuk bantu perjuangan dan mewujudkan harapan Pak Eman dan istrinya.

Klik "DONASI SEKARANG" dan berikan donasi terbaikmu.

 

Disclaimer:    
Donasi yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk pengobatan, biaya sekolah dan tambahan modal usaha untuk Pak Eman dan istri. Selain itu akan digunakan untuk penerima manfaat lainnya.