Abah Herman (51 tahun) dunianya seakan runtuh setelah divonis tumor di lehernya. Penyakitnya sudah bersarang selama 2 tahun dan tidak mendapat pengobatan rutin karena kondisi ekonomi yang serba kekurangan.

Awalnya, abah mengira itu hanya benjolan biasa. Namun abah tak pernah menyangka benjolan ini timbul kembali hingga sebesar kepala bayi. Hal itu membuat abah kesulitan untuk makan dan menelan. Abah dan istri pun memutuskan untuk ke dokter.

Dokter pun memvonis tumor Nasofaring dan segera operasi, tapi biayanya mahal sekali. Abah dan sang istri bingung bukan kepalang, tak hanya jarak Rumah Sakit yang jauh, tapi mereka gak punya cukup uang untuk biaya berobat dan transportasi. 

Terlebih istri abah hanya tukang jahit panggilan yang penghasilannya tak menentu dan sangat pas-pasan. 10-30 ribu penggasilan yang biasa di terima hanya untuk memotong celana atau baju. Jangankan untuk berobat ke Rumah Sakit, untuk makan sehari-hari saja susah. 

Namun keterbatasan tak menyurutkan abah untuk bisa terus berobat demi menjemput kesembuhan nya. Abah saat ini pun makan melalui selang yang dipasang sampai lambung nya karena benjolan yang terus membesar.

Abah kesulitan untuk membuka mulut, bahkan menelan dan berbicara saja abah kesulitan. Yang lebih membahayakan, abah bisa kehabisan nafas karena benjolan itu menekan area pernafasannya.

Keuangan mereka kini juga semakin menipis, sedangkan anaknya sangat membutuhkan banyak biaya agar terus bisa berobat. 

Teman baik, kita bantu abah yuukk untuk terus bisa melanjutkan pengobatan nya.