Hati ibu mana yang tak hancur saat mendengar bahwa anaknya divonis mengidap penyakit mematikan. Lebih hancur lagi ketika harusnya anak saya berobat, tapi terhambat oleh kemampuan ekonomi. Tiap hari Andri bertaruh antara hidup dan mati.

Badan Andri sering kejang hebat sejak kecil. Sejak itu kondisinya semakin buruk. Tangan dan kakinya kaku, tak bisa digerakkan. Tubuhnya bengkok bahkan untuk sekadar bernafas pun sangat kesusahan.

Saya sedih saat dokter memvonis andri mengidap penyakit yang mematikan,dan sampai saat ini pengobatan andri terhenti karena keterbatasan biaya,suami/bapak nya andri hanya seorang pengangkut sampah warga yang berpenghasilan tidak tetap.

Tapi Saya sebagai orangtua akan terus mengupayakan demi kesembuhan Andri,tapi imbalan/iuran dari angkut sampah hanya bisa terpenuhi untuk kebutuhan sehari-hari dan ini pun masih sering kekurangan.

Kondisi Andri pun semakin hari semakin mengkhawatirkan. Saya akan sangat berterima kasih bagi yang mendoakan dan mendukung pengobatan anak saya..apalagi popok yang harus saya siapkan untuk Andri setiap harinya ini tidak boleh kosong,harus selalu sedia.

Teman Baik,kita berharap bantuan dan support dari semua teman baik untuk Andri bisa melanjutkan pengobatan dan memenuhi kebutuhan sehari hari nya