“......Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah:” mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, mereka adalah saudaramu;dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu, Sesungguhnya Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana “(Q.S Al-Baqarah :220).

Di sudut kota Bandung yang ramai, hiduplah seorang anak yatim bernama Arran, hanya bersama ibunya. Bermula saat semua orang tengah berperang melawan pandemi global Covid-19, di mana musuh tak terlihat itu merenggut nyawa tanpa pandang bulu, Arran pun kehilangan ayahnya. Sejak itulah kisah haru, kesedihan, kebingungan, ketegaran dan perubahan arah hidup yang tidak dapat diperbaiki lagi itu dimulai.

Tanpa kehadiran sang ayah, di tengah kesedihan ini, muncullah ketahanan. Mama Arran, seorang ibu muda ini dipaksa untuk tegar menghadapi kehidupan dengan segala perbedaannya. Dituntut menjadi ibu yang lembut, tapi juga harus menjadi kepala keluarga bagi anak-anaknya, menjadi tulang punggung keluarga. Peninggalan suaminya pun habis untuk membiayai kehidupan dan sekolah anak-anaknya. Bahkan usaha yang ditinggalkan sang suami pun mulai sepi, memaksa mama Arran menjahit seorang diri, menerima pesanan-pesanan membuat tas atau topi dengan kayuhan kaki dan tanggan nya seorang diri. Terkadang itupun tidak bisa menutupi untuk mencukupi kebutuhan sehari -hari.

Salutnya, mama Arran yang luar biasa ini selalu mengasuh anaknya seorang diri dengan kehangatan. Ditengah kesibukannya sebagai orang tua tunggal, sibuk menjadi ibu dan tulang punggung untuk keluarga, tapi masih bisa menyisakan beberapa jam waktunya dalam sehari untuk melayani Masyarakat sebagai penggiat sosial.

Bantuan sering didapat dari teman-temannya, akan tetapi kondisi saat ini sungguh sangat memprihatinkan. Ketika dalam bulan-bulan tertentu di mana penghasilannya tidak cukup untuk membiayai sekolah anak-anaknya, mama Arran tidak pernah mengeluh, bahkan sebisa mungkin tidak meminta bantuan. Tetapi kita yang disekelilingnya pun hanya bisa membantu seadanya karena kerterbatasan.

Mama Arran selalu memohon kepada Allah agar diberikan jalan rizki yang halal. Dari mulutnya tak akan pernah mau merendahkan diri untuk meminta bantuan. Maka dengan Kami menceritakan ini kami berharap akan datangnya suatu bantuan, demi anak-anak beliau ini bisa terus melanjutkan sekolah dan mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Kami Relawan Nusantara mengajak Sahabat PerantaraKebaikan untuk Bersama-sama ringankan beban mama Arran dan bahagiakan Arran dengan cara:

1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”

2. Masukkan nominal donasi

3. Pilih metode pembayaran E-Wallet (Shopee, DANA, OVO, Gopay)

Virtual Account (Permata, Maybank, Mandiri, Danamon, CIMB, BRI, BNI) dan

Transfer Bank (BSI, Mandiri, Muamalat, BCA).