"Ya Allah sembuhkan hamba, kaki hamba sakit ya Allah,” – ujar bu Siti sambil memegang kakinya yang terlihat semakin besar.

Ibu Siti meringis kesakitan sambil memegang kaki kanannya yang membesar akibat tumor yang ia idap sedari lama. Tapi ia harus tetap berjuang untuk berjalan dan mengurus anak-anaknya dengan kondisi yang memprihatinkan.

Hidup bu Siti begitu mengenaskan sejak tumor itu bersarang di kakinya lebih dari 10 tahun lalu. Ia terpaksa berpisah dari suaminya yang pulang pergi kerja tidak tentu dan kini Bu Siti hanya ditemani kedua anaknya yang masih kecil.

Entah air matanya menetes karena menahan sakit atau menahan rindu pada suaminya. Bu Siti benar-benar tak pernah menyangka jika tumor di kakinya akan semakin besar dan membuatnya kesulitan berjalan. Dokter menyarankan Bu Siti melakukan operasi yang memakan biaya sampai ratusan juta.

Sedang sang suami mencari nafkah sebagai buruh bangunan dan terpisah jarak 300 km. Jadi ia hanya bisa berkabar lewat layar handphone untuk mengobati rasa rindu karena suaminya jarang pulang dan mengirim uang.

Kini ibu Siti berjuang keras membantu suaminya untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya dengan berjualan opak dan kerupuk keliling kampung dengan keuntungan 5-10 ribu setiap berjualan.

Hampir tiap hari Bu Siti ditemani anaknya untuk berjualan karena gak mau ditinggalkan. Sedang biaya berobat bu Siti sampai ratusan juta, seakan mustahil untuk dilakukan, mengingat perjuangan mereka untuk tetap bertahan hidup.

Tumor di kakinya bagaikan bom waktu yang akan semakin mengganas bila dibiarkan. Tanpa pengobatan segera, tak mustahil ibu Siti terancam kehilangan kaki kanannya. Tentu hal ini sangat sulit bagi seorang ibu yang masih harus membesarkan anaknya yang masih kecil itu dengan 1 kaki.

“Ya Allah, hamba ingin sembuh dan hidup normal agar bisa mengurus anak-anak,”- lanjutnya.  

#TemanBaik, tak terbayang betapa beratnya kehidupan yang harus ibu Siti lalui saat ini. Di tengah sakitnya yang sangat berat ini, ia harus berjuang untuk kesembuhan nya. Sementara itu, jalan terang menuju kesembuhan belum juga terlihat. Jangan biarkan ibu Siti terus menangis dalam sakitnya, dengan uluran tanganmu, kita bantu bu Siti untuk segera pulih.