Selama 12 tahun, Delista menjalani hidup yang tak pernah mudah. Ia lahir dengan Cerebral Palsy dan tulang yang bengkok, kondisi yang membuat tubuh dan pikirannya tak berkembang sempurna. Delista justru hidup dalam keterbatasan dan hanya mampu bertahan karena kasih sayang tanpa batas dari orang tuanya terutama sang Ayah.

Delista tidak pernah bicara,ia hanya mengandalkan suara erangan ketika kesakitan dan ketika lapar. tubuhnya kurus kering,tulang menjorok keluar karena delista sudah terlalu lama terbaring di tempat tidur. 

Untuk makan pun delista harus menggunakan selang melalui hidung,betapa menderitanya delista saat ini dengan kondisi seperti ini.

Delista didiagnosa mengidap Cerebral Palsy, Unspecified atau disebut juga lumpuh otak. Penyakit ini menyebabkan gangguan yang mempengaruhi gerakan dan koordinasi otot. Sehingga sedari kecil, Delista harus hidup dalam keterbatasan dan keadaan yang memilukan.

Ia tak bisa hidup normal. Semua aktivitasnya dibantu oleh sang Ayah yang tulus merawatnya selama ini. Delista tak bisa melakukan aktifitas apapun, ia harus digendong oleh sang ayah. Makan pun delista juga harus selalu disuapi dan segala kebutuhan delista di batu sang ayah,karena sang ibu merantau ke negara lain yang tak kunjung pulang.

Ayah delista hanya seorang penjual cilor,dengan penghasilan yang tidak seberapa. Ketika ayah jualan,delista di titip di tetangga nya karena ayah terpaksa jualan untuk memenuhi kebutuhan delista mulai dari popok sampai susu tinggi gizi.

“Ga banyak bu untung nya,yang penting saya bisa makan dan delista kebeli susu”- Ayah Delista lirih

Saya berusaha terus demi Delista. Gak apa-apa kalau capek,yang penting ada uang untuk makan dan beli popok buat Delista” ujarnya sambil meneteskan air mata.

Teman-teman begitu berat perjuangan Delista dan keluarganya. Berapapun bantuan teman amat berharga untuk Delista, bantu sama-sama yukk