"Sehari bisa lebih dari 10 kali kejang-kejang bu, saya khawatir dan bingung bagaimana cara menghadapinya"- ujar ibu Dwi.

Dwi anak berusia 11 tahun yang terlahir dengan banyak penyakit mematikan. Ia anak dari seorang penjual kue basah dan gorengan keliling. Setiap hari ibunya harus menjajakan gorengan sambil membawa Dwi karena tidak ada yang menjaga dirumah.

Sebenernya ada sang nenek yang udah sepuh dirumah, tapi kondisinya juga sudah tidak sekuat dulu. Sedang ayahnya sudah di PHK sejak covid lalu dan sampai sekarang hanya jadi buruh serabutan.

Selama 11 tahun ini Dwi harus berjuang sembuh dari sakit Epilepsi, kejang-kejang, juga cerebral palsy. Bahkan kini kondisinya sangat memprihatinkan karena tubuhnya yang kaku.

Sang ibu harus menjajakan kue basah sambil gendong anaknya keliling dari rumah ke rumah, asal ada untuk membeli pampers dan susu Dwi. Kalau dagangannya tidak laku terpaksa jualannya ia makan sendiri karena tidak bisa dijual lagi.

Penghasilan bu Dwi juga tidak tentu, hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. Ia harus berfikir gimana caranya dapat uang puluhan juta untuk bawa Dwi berobat.

Teman baik, kita bantu perjuangan bu Dwi untuk terus bisa membawa Dwi berobat, karena harapan orangtuanya yaitu ingin anak nya normal seperti anak-anak yang lainnya..