Anak mana yang tak mau bermain dan menghabiskan masa gadisnya dengan penuh keceriaan dan rasa bahagia,? Pasti semua anak menginginkan kondisi seperti ini,tak terkecuali Eva,anak yang terlahir disabilitas ini sungguh bersemangat dalam menjalani hari-hari baik untuk sekolah maupun bantu ibunyan berjualan snack.

Inilah Eva..usianya yang menginjak 17 tahun tapi eva harus berusaha mandiri dengan kondisi yang serba terbatas untuk sekolah maupun berjualan.

Eva setiap hari diantar oleh ayah nya ke sekolah walaupun ayah nya juga kondisi terbatas (penglihatan tidak sempurna) tapi ayah eva tetap telaten mengantar eva sekolah,dan selepas pulang sekolah eva membantu ibunya berjualan snack keliling kampung terutama di sekolah ngaji dekat rumahnya.

"Eva ingin membantu mamah,biar eva,mamah dan bapa bisa makan". Ucap eva sambil terbata

Eva tak seberuntung anak-anak yang lain,disaat yang lain menikmati masa remaja,tapi eva justru malah membantu kedua orangtuanya walaupun kondisi eva juga serba terbatas.

Berkeliling menjual snack selepas pulang sekolah memanglah tak seberapa mendapat keuntungannya. Namun ia lakukan dengan tetap tersenyum. Kesabarannya membuat banyak temannya kagum. Temannya kadang memberi semangat untuk Eva..

Sehari paling eva hanya mendapat 10.000 dari hasil jualannya. Itupun karena teman temannya di pengajian peduli dan mau membelinya. Setiap mau berangkat tak lupa ia selalu pamit ke orangtuanya terlebih dahulu.

"Mah,doain eva yaa mudah-mudahan jualan eva habis untuk bisa beli beras saat nanti eva pukang jualan".- eva

Eva memiliki cita-cita ingin jadi guru agar dia bisa mencerdaskan anak anak di kampungnya,walaupun kondisi eva seperti ini tapi dia sangat semangat mengejar cita citanya.

Teman baik,kita bantu perjuangan eva untuk meraih cita cita dan memenuhi kebutuhan sehari harinya. dan semoga eva bisa memiliki usaha warung sendiri agar eva tidak jauh untuk menjajakan jualannya.