MAH SAKITTT !!!

jeritan tangis tak berhenti terlontar dari mulut Keisha. Air matanya terus menetes setiap kali rasa nyeri kambuh dari benjolan tumor yang memenuhi pipi hingga lehernya itu.

Sejak kecil keisha di diagnosa TB paru dan TB Kelenjar,di lakukan pengobatan selama beberapa bulan dan sembuh,namun beberapa minggu setelahnya muncul kembali benjolan sebesar kelereng di leher keisha. 

Kini kondisi keisha Semakin mengkhawatirkan ketika keisha menginjak usia 11 tahun, dan benjolan tersebut tak kunjung hilang tapi malah semakin membesar sebesar bola voly.

Sekadar makan untuk mengisi perutnya yang lapar saja, Keisha harus berjuang agar bisa menelan makanan karena tenggorokan keisha sangat sakit apabila menelan.

Sulit buat Keisha tidur dengan nyaman. Posisi tidur yang paling memungkinkan hanya telentang, sedikit saja ia tidur menghadap kiri, akan terasa sakit karena tumor yang tertekan.

Pernah orang tua Keisha tak memiliki uang sama sekali, apalagi jarak ke rumah sakit sangat jauh.

“Waktu itu kami gak pegang uang sama sekali. Keisha nangis kesakitan seharian. Dalam hati saya udah takut dan panik sama kondisi keisha,Tapi Alhamdulillah ada tetangga yang bisa memberikan saya pinjaman untuk membawa keisha ke rumah sakit."- ibu keisha

Ibu keisha seorang penjual seblak rumahan dengan keuntungan tidak lebih dari 10-15 ribu perhari. Ayah keisha mengalami depresi karena penyakit nya ini Ayah keisha tidak bisa bekerja karena masih mendapat perawatan di RSJ. Jadi saat ini yang banting tulang untuk memenuhi kebutuhan keisha ke rumah sakit hasil penjualan seblak,namun memang jauh dari kata cukup makanya pengobatan keisha sering terhenti karena tidak ada biaya.

Tidaak hanya operasi, ada juga kemoterapi yang harus dijalani dan membutuhkan biaya setidaknya total 50 juta rupiah dan juga Keisha harus melakukan injeksi. Belum lagi biaya inap, obat, dan kebutuhan lain seperti transportasi dari KBB ke bandung yang memerlukan biaya tidak sedikit.