Duduk termenung ditepi jalan, tak jarang membuat Sugeng anak yatim piatu ini harus berkeliling menjajakan dagangan mainannya yang ia jual untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Saat kami hampiri dan bertanya pada Sugeng, ia sudah berkeliling kemana saja? Sugeng hanya mengacungkan jari kakinya untuk memperlihatkan sejumlah uang yang ia dapat dari hasil jualan mainannya.

Dengan kondisi saat ini, Sugeng juga harus bisa bertahan untuk hidupnya sendiri. Segala keterbatasan tidak membuat semangatnya hilang, apapun akan ia lakukan untuk melanjutkan hidupnya sekalipun dengan kondisi penuh keterbatasan.

"Banyak yang kasihan sama dia, makan pun kadang kami yang berikan untuk Sugeng, karena dia anak yatim piatu yang saat ini diurus saudaranya yang kondisinya juga serba terbatas" – tetangga Sugeng.

Meski di bawah panas terik matahari dan aspal jalanan saat hujan deras, tidak membuatnya patah semangat. Asalkan halal, meski hanya dapat 10 ribu Sugeng terima dengan sangat bahagia.

Hampir setiap hari Sugeng keliling menjajakan mainan anak. Bukan Sugeng namanya jika mudah putus asa, meski ia tahu hidupnya begitu susah. Ia tetap berjuang mencari nafkah, ia tak peduli kulitnya terbakar matahari.

Rasa sakit di tangan dan kakinya sudah tidak ia rasa lagi. Saat kami bertemu Sugeng, dagangannya pun belum banyak yang laku. Hanya air putih dan sepotong roti untuk mengganjal rasa laparnya.

Terkadang uang yang Sugeng dapat pun dicuri orang, tapi ia tidak pernah menyesal, ia tetap berjuang berkeliling menjajakan dagangannya.

"Makan, minum dan segala aktivitasnya pun semua Sugeng lakukan dengan menggunakan kaki, karena tangannya tidak bisa digunakan"- lanjut tetangganya.

Teman baik, bantu Sugeng yuukk untuk bisa memiliki usaha agar dia tidak lagi berkeliling untuk menjajakan dagangannya.