Foto ini diambil satu bulan yang lalu, masih tampak sehat dan bugar kondisi badan Pak Asep. Tapi tak disangka, tidak lama kemudian Pak Asep merasakan nyeri di bagian gigi dekat gerahamnya. Awalnya ia kira itu hanya sakit gigi biasa. Tapi ternyata, di usianya yang ke 41 tahun ini ia harus menerima kenyataan bahwa ia divonis tumor gigi.

“Awalnya dikira hanya sakit gigi biasa, tetapi semakin lama rasa sakitnya ga wajar.”

Di dalam gubuk kecil yang terbuat dari kayu yang sudah mulai rapuh, ia hidup sebatang kara. Untuk menghidupi dirinya Pak Asep harus bekerja sebagai kuli bangunan yang penghasilannya pun tidak menentu. Sembari menahan rasa sakitnya dan wajah yang mulai membengkak ia harus tetap bekerja. Semakin hari rasa sakitnya semakin tidak bisa dibendung. Rasa sakitnya pun mulai menyebar ke daerah dada.

Tapi sakit tetaplah sakit, tubuhnya semakin tidak berdaya. Meminta bantuan ke orang lainpun bingung, karena tidak ada seorangpun yang bisa ia mintai pertolongan. Tidak ada keluarga ataupun sanak saudara. Belum lagi ia harus memikirkan tentang biaya pengobatan yang pasti tidak murah. Itu yang membuat Pak Asep dilema hingga beberapa kali mengurungkan niatnya untuk memeriksakan penyakitnya.

“Saya takutnya ini sakit parah. Kan saya ga punya biaya, ga punya siapa-siapa juga. Bagaimana kalau harus dirawat di RS? Tidak ada yang menemani dan membantu saya juga selama di Rumah Sakit.” - Pak Asep

Tapi, takdir memang berkata lain. Sakit yang Pak Asep rasakan memang bukan sakit gigi biasa. Tumor itu sudah semakin berkembang dan kini menjadi kanker. Dalam keadaan yang semakin parah, warga sekitar yang melihat Pak Asep pun akhirnya berinisiatif  nekat membawa ke Rumah Sakit. Dibalik kegelisahannya karena tidak mempunyai BPJS yang bisa membantu biaya pengobatan, Pak Asep tetap berjuang. Pak Asep berharap ada orang-orang dermawan yang mau membantunya melawan penyakitnya ini.

Kini, Pak Asep hanya bisa terbaring lemah di ranjang Rumah Sakit sembari masih memikirkan bagaimana caranya untuk dia membayar tagihan Rumah Sakit yang hari demi hari semakin bertambah dan membengkak. Ia sedih karena tidak bisa membayar biaya Rumah Sakit, karena tidak bekerja dan tidak ada pemasukan. Harapan Pak Asep hanya satu, yaitu bisa sehat kembali, beraktifitas seperti sedia kala. Karena selama ini ia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri untuk menyambung hidup.

Sahabat, dengan menyisihkan sedikit rejeki kita, bisa segeranya kembalikan kesehatan Pak Asep untuk tetap bertahan. Kita bisa bantu dengan cara:

1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”

2. Masukkan nominal donasi

3. Pilih metode pembayaran GO-PAY, Jenius Pay, LinkAja, DANA, Mandiri Virtual Account, BCA Virtual Account, atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera.

Tidak hanya berdonasi secara materil, kita juga bisa kembalikan kesehatan Pak Asep dengan membagikan halaman galang dana ini ke orang-orang terdekat! Niscaya, kegelisahan Pak Asep mampu hilang!