Mbah Laminten, usianya sudah menginjak 70 tahun. Tinggal sebatang kara di rumah pinggir sawah di Desa Kemamang, Kec. Balen, Kab. Bojonegoro..

Sang suami telah meninggal dan satu anaknya tak pernah pulang dari perantauan.

Mbah berjuang sendirian.

Demi mencukupi kebutuhan hidup, Mbah Laminten berjualan serabi dan gethuk (makanan khas Jawa) seharga Rp 1.500 per bungkus.

Mbah hanya untung Rp 500 per bungkusnya.

Hasil keuntungan jualan sehari-harinya pun tak menentu, puluhan kilometer jarak beliau tempuh, dari hasil berjualan beliau hanya mendapatkan untung sebesar Rp 10.000 - Rp 15.000 jika dagangannya habis.

Itupun nanti uangnya akan diputar untuk membeli kebutuhan hidup dan berjualan.

Rupanya Mbah Laminten telah berjualan sambil mengayuh sepeda berkeliling desa selama 30 tahunan.

“Mulai pukul 05.00 pagi saya mulai keliling naik sepeda. Nanti kalau siang, saya lanjut ke pasar beli bahan buat jualan besok.” Ucap Mbah Laminten.

Sebelumnya Mbah Laminten memiliki rumah namun digusur karena berada di tanah milik orang lain. Sudah 10 tahun ini Mbah Laminten menempati rumah kecil di pinggiran irigasi persawahan.

Seharusnya di usia yang sudah lanjut ini tak mengharuskan Mbah Laminten untuk memenuhi kebutuhan hidup bersusah payah seorang diri.

Bahkan Ia pernah bercerita jika punggungnya sakit karena terlalu lama mengendarai sepeda untuk berjualan.

Tak jarang tetangganya datang membantu memberikan makanan. Jika tidak ada yang membantu dan uangnya menipis, terpaksa Ia makan dengan beberapa sisa makanan yang dijualnya.

Demi apapun, kami tak tega ketika mendengar cerita seperti ini. Betapa berat hidup di masa tua mu, Mbah Laminten.

Mbah Laminten juga senang sekali membagikan makanan-makanan yang dijual ke orang lain. Begitulah Ia, saat dirinya masih berada dalam kesulitan masih senang berbagi kepada orang lain.

"Ya Allah, saya cuma ingin kondisi badan sehat wal afiat, diberikan kekuatan dan ketabahan dalam setiap langkah saya mencari rejeki. Semoga saya selalu dipertemukan dengan orang-orang yang baik. Aamin." lirih doa Mbah Laminten usai sholatnya.

Mari, teman-teman semuanya kita turut meringankan beban hidup Mbah Laminten yang sudah renta ini.

Klik DONASI SEKARANG dan berikan donasi terbaikmu.