Siapa coba yang tidak sedih lihat penjual es dimusim hujan? Pak Toto (58) namanya yang selalu berjuang seorang diri walaupun saat ini sedang musim penghujan, bukan menjadi halangan bagi Pak Toto untuk terus mencari nafkah. Padahal semua orang pasti tahu dimusim hujan pasti penjual es akan sepi.

Pak Toto berjualan es potong setiap hari, dari pagi hingga waktu maghrib. Puluhan kilometer beliau tempuh untuk mendapatkan pelanggan yang membeli es potongnya. Namun dengan usaha yang sudah dilakukannya, tidak membuahkan hasil yang memuaskan.

Dalam sehari Pak Toto hanya mendapatkan keuntungan sekitar 9-15 ribu rupiah saja. Hal ini terjadi karena ada beberapa faktor yang salah satunya adalah usaha es potong tersebut bukanlah miliknya sendiri, sehingga hasil pendapatan jualannya haris dibagi dua dengan sang pemilik.

 

“Satu batang es potong ini untung buat bapak cuman 3000 dek, kalau sehari cuman 3 sampe 5 batang aja yang kejualnya.”

 

Di usianya yang saat ini sudah menginjak 58 Tahun, Pak Toto hanya bisa hidup seorang diri saja, karena istri dan anak-anaknya meninggalkan Pak Toto sendirian karena permasalahan ekonomi. Pak Toto pun saat ini hanya fokus merawat ibunya yang sudah tua.

 

Pak Toto juga mengungkapkan bahwa dirinya saat ini sering merasakan sakit pada kakinya ketika berjualan keliling. Sudah sangat wajar bagi Pak Toto yang usianya kini tak muda lagi. Tak hanya pegal beliau juga sering merasa pusing. Pak Toto hanya bisa mengobatinya hanya dengan meminum obat warung saja, karena jika diperiksa ke dokter beliau tidak mempunyai biayanya, ungkap Pak Toto.

 

“Di musim hujan gini susah banget buat jualan es, tapi kalau bapak ga jualan bapak ga bisa makan sama ngasih uang ke ibu saya dek.”

 

#TemanBerbagi, Pak Toto sudah melakukan segala usaha demi bisa menghidupi dirinya sendiri dan Ibu nya yang sudah tua. Jika ada modal Pak Toto sangat ingin memiliki usaha lain yang miliknya sendiri sehingga bisa mendapatkan pendapatan yang lebih layak lagi. Yuk kita bantu wujudkan usaha impian Pak Toto bareng-bareng.