Emang zaman sekarang masih ada yang menggunakan jasa service payung?

Langkannya tertatih dan sangat pelan. Kakinya yang sakit tak pernah beliau rasakan. Abah Ahum terus menyusuri jalanan sambil menawarkan service payungnya tanpa mengenal lelah. Usianya sudah 63 tahun, nafasnya tersenggal-senggal dengan keringat yang terus bercucuran disekujur tubuhnya. Bahkan matanya pun sudah tak jelas untuk melihat.

Pagi sudah mulai berkeliling, tak jarang Abah pun harus pulang larut malam tanpa membawa sedikit pun uang karena tak ada seorang pun yang menggunakan jasanya. Padahal untuk jasa service payung tidak terlalu mahal, bahkan abah sering tidak mematok untuk harga atau bayar seikhlasnya.

Dengan raut wajahnya yang penuh keringat. Abah langkahkan kakinya secara perlahan sambil menawarkan jasa service payungnya. Rasa haus dan lapar yang menderanya ia abaikan, karena ada istri tercinta yang menunggunya dirumah.

Tak banyak yang bisa abah dapatkan dalam sehari. Jika beruntung, Abah bisa mendapatkan 30ribu. Namun sering kali sepi sehingga Abah harus pulang dengan tangan hampa.

Tidak ada yang bisa abah kerjakan di usianya yang sudah senja ini, hanya itu keahlian yang abah punya. Jika untuk usaha pun abah mtidak memiliki modal. Hanya untuk sekedar makan saja abah kadang suka kebingunagn karena tidak memiliki uang.

Belum lagi kondisi abah yang semakin tua, kadang kakinya sering terasa sakit. "Dulu pernah saat berkeliling Asam urat Abah kambuh dijalan. Sakitnya bukan main. Mata pun sampai berkunang-kunang. Lemes banget sampai Abah teriak-teriak karena sakit,” cerita abah.

Bahkan karena sakitnya tak tertahan, Abah sampai ketiduran dibelakang pos dan terbangun di pagi harinya. Sungguh miris masa tua abah yang seharusnya beristirahat tapi beliau masih  berjuang dan tidak menyusahkan orang lain.

Abah hanya mempunyai mimpi jika memiliki rejeki ingin mempunyai usaha sendiri agar lebih pasti dan tidak jalan berkeliling jauh lagi.

 

#TemanBaik, mungkin saat ini kamu sedang duduk tenang menatap hujan deras sambil menikmati beragam makanan lezat yang tersaji dimeja makan. Tapi disisi lain ada Abah Ahum dan para lansia pejuang nafkah lainnya yang saat ini sedang berjuang dijalanan demi bertahan hidup. Maukah kamu menjadi alasan Abah Ahum dan para lansia lainnya tersenyum hari ini dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki.