
Bantu Abah Anwas dan Istri Bertahan di Usia Senja
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Abah Anwas, seorang lansia berusia 68 tahun, tinggal bersama istrinya di sebuah gubuk reyot berukuran 3×4 meter di kampung terpencil. Kondisi rumah mereka sangat memprihatinkan dinding berlubang, atap bocor dan nyaris ambruk, serta lantai masih berupa tanah tanpa semen atau keramik.
Istrinya yang kini sakit-sakitan hanya bisa duduk di depan rumah setiap hari karena khawatir rumah mereka roboh sewaktu-waktu. Di usia senjanya, Abah Anwas masih harus memikul beban ekonomi keluarga. Ia menjajakan dodol keliling dengan berjalan kaki sejauh 15 kilometer setiap hari. Namun hasilnya sangat minim hanya sekitar Rp35.000, itu pun masih dipotong setoran. Dari sebungkus dodol, Abah hanya mendapat keuntungan Rp500.
Penghasilan kecil itu menjadi satu-satunya harapan untuk membeli beras dan kebutuhan dasar sehari-hari. Kondisi fisik Abah pun sudah jauh melemah. Ia pernah mengalami kecelakaan tabrak lari yang membuat kaki dan tangannya sering sakit. Namun, karena kebutuhan hidup, ia tetap berjualan tanpa mengeluh demi istri tercinta yang sudah tidak mampu berdagang lagi karena faktor usia dan kesehatan.
Saat tim relawan datang ke rumah Abah Anwas, di dapur hanya tersisa satu cangkir beras untuk makan malam. Tak ada persediaan makanan lain. Di usia senja seperti sekarang, Abah dan istrinya benar-benar membutuhkan uluran tangan kita.
#Temanbaik Mari kita bantu Abah Anwas dan istrinya memiliki tempat tinggal yang layak dan kehidupan yang lebih baik. Sekecil apa pun bantuanmu, sangat berarti untuk membangun harapan baru bagi mereka.
Bantu Abah Anwas dan Istri Bertahan di Usia Senja
terkumpul dari target Rp 50.000.000
