Ketika cinta diuji, sejauh mana kamu akan berjuang?

Abah Darim (61), di usianya yang sudah tidak lagi muda masih tetap berjuang untuk menanggung beban yang sangat berat. Dengan kondisi ekonomi yang sangat mengkhawatirkan tidak mematahkan semangat Abah untuk menafkahi istrinya yang lumpuh karena penyakit stroke.

Abah Darim mencari nafkah dengan berkeliling menjual daun singkong yang dihargai hanya seribu rupiah saja per-ikatnya. Dalam sehari Abah hanya bisa mendapatkan keuntungan 10-15 ribu rupiah saja. Dengan keuntungan yang sangat minim tersebut Abah dan istrinya yang lumpuh hanya bisa makan dengan nasi dan garam saja, sungguh bukan makanan yang sehat bergizi bagi Abah yang sudah lanjut usia dan istrinya yang mengidap penyakit stoke.

“Sehari-hari cuman bisa makan nasi dan garam saja, karena uang dari jualan harus bisa dibeli beras dan obat dari warung.”

Seperti yang diungkapkan oleh Abah, istrinya yang lumpuh hanya diberi obat paracetamol dari warung saja karena seringkali istrinya merasa pusing. Tidak hanya stroke, istri dari Abah Darim mengidap penyakit katarak juga yang menyebabkan mata sebelah kirinya sudah tidak bisa lagi melihat.

Dulunya Abah Darim adalah seorang pengrajin kayu yang selalu membuat pintu, meja, dan kursi. Namun kini usahanya bangkrut karena uang yang terkumpul habis oleh biaya pengobatan kebutuhan istrinya. Namun kini, Abah tidak bisa lagi membawa istrinya ke rumah sakit karena tidak punya uang.

“Abah kepengen banget bisa usaha kayu lagi kaya dulu, biar bisa bawa istri berobat ke rumah sakit dan bisa makan lagi dengan lauk yang enak, bukan makan nasi pakai garam lagi.”

#TemanBerbagi, dengan segala rintangan dan beban yang sangat berat Abah masih semangat mencari nafkah. Jika ada modal, Abah ingin sekali bisa memiliki usaha lagi seperti dulu agar bisa menafkahi istrinya dengan lebih layak lagi. Yuk bantu wujudkan mimpi usaha Abah!