Sharing Happiness
  • Donasi
  • Zakat
    • Zakat Penghasilan
    • Zakat Perdagangan
    • Zakat Emas
    • Zakat Simpanan
  • Infaq
  • Wakaf
Masuk atau Daftar
Pemberitahuan
  • Lihat semua
  • Lihat Semuanya
  • Lihat semua
Home
Donasi
Zakat
Infaq
Wakaf
Masuk
Pusat Bantuan
Tentang Kami
Bantu Lansia Difabel Tukang Bangunan - 15228

Bantu Lansia Difabel Tukang Bangunan

Rp 1.748.011
terkumpul dari target Rp 50.000.000
3% tercapai
Raihmimpi Anak Bangsa
CAMPAIGN TELAH BERAKHIR
Bantu sebarkan via :
SHARES
  • Detail
  • Info Terbaru
  • Donatur 72
  • Fundraiser

Pada usianya yang telah memasuki masa tua, Abah Mumuh (69 Tahun) terus memperlihatkan semangat tak kenal lelah dalam mencari nafkah untuk istri dan cucu-cucunya. Meskipun berhadapan dengan keterbatasan, Abah Mumuh tetap menganggap dirinya sama seperti orang lain yang normal.

 

Kejadian tragis menghantam pada tahun 2005 ketika kaki Abah Mumuh diamputasi. Saat itu, dalam perjalanan mengantar pesanan kayu untuk pelanggannya, ia mengalami kecelakaan beruntun antara mobil dan bus. Cedera parah membuat tulang kaki kanannya hancur, dan keputusan sulit untuk amputasi pun akhirnya diambil sebagai tindakan terakhir.

 

Istri Abah Mumuh, Mak Dyah, dengan sedih mengingatkan kejadian itu, menahan tangis dalam kekuatan yang memanggil keluarga. "Pada saat itu, saat Abah sakit, Emak harus menjadi buruh tani di sawah orang lain hanya untuk memberi nafkah pada keluarga," ujarnya.

 

Namun, semangat Abah Mumuh tidak pernah padam. Baginya, ini adalah ujian yang harus dihadapi, dan ia menolak untuk melihat dirinya sebagai pihak yang lemah. Meskipun kaki telah diamputasi, Abah Mumuh tetap melihat hidup seperti biasa dan merasa bahwa tidak ada yang berubah, seolah-olah dia adalah pria biasa.

 

Setiap hari, Abah Mumuh menjalani rutinitasnya sebagai buruh bangunan. Meskipun keterbatasan fisiknya, dia tak pernah menyerah dalam menjalankan tugasnya. "Saya tidak bisa berhenti berjuang, bagaimana nasib istri dan cucu saya jika saya berhenti?" ujarnya sambil mengelus kepala cucu-cucunya dengan penuh kasih.

 

Dalam situasi di mana anak-anak dan menantu Abah Mumuh bekerja sebagai buruh harian lepas, Abah dan Mak Dyah dengan ikhlas mengasuh cucu-cucunya. Bahkan dalam keadaan sulit, Abah Mumuh juga harus merawat putranya yang sedang sakit.

 

Setiap pekerjaan sebagai buruh bangunan dijalani Abah Mumuh demi melihat senyuman di wajah cucu-cucunya. Meskipun kadang-kadang tidak ada pekerjaan setiap harinya, semangat dan dedikasinya tidak pernah luntur. Keinginannya kini sederhana, ia ingin punya warung di rumah. Bantu keluarga Abah hidup layak yuk

 

Disclaimer : SharingHappiness.org tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Campaign ini belum memiliki info terbaru
  • donatur-image

Galang Dana sebagai Fundraiser

Jadi Fundraiser

Bantu Lansia Difabel Tukang Bangunan

Cipatat
Raihmimpi Anak Bangsa
Rp 1.748.011
terkumpul dari target Rp 50.000.000
3% tercapai
Bantu sebarkan via :
SHARES
Campaign ini mencurigakan? Laporkan
Mau galang dana online seperti ini? Gratis!
Embed Code
<iframe src="https://email.sharinghappiness.org/embed/abahmumuh" frameborder="0" width="100%" height="300"> </iframe>

Selamat campaignmu sudah live dan siap menerima donasi

Ajak teman dan keluarga untuk berdonasi dengan membagikan link dibawah ini

Copy

atau share via

facebook whatsapp

SharingHappiness.org

  • Syarat & Ketentuan
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Tim Kami

Donasi

  • Cara Donasi
  • FAQ

Program

  • Galang Dana
  • Campaign
  • Zakat

Yayasan Berbagi Bahagia

Jl. Jati Indah V No. 5 RT 10 RW 11
Kel. Gumuruh, Kec. Batununggal,
Kota Bandung, Jawa Barat 40275

SH Logo
© 2015-2025, Sharing Happiness All Reserved