Nasib naas dialami oleh Pak Sunardi (56) yang saat ini menderita penyakit stroke. Walaupun dengan penyakit yang dideritanya saat ini, Pak Sunardi tetap gigih untuk bisa mencari nafkah.

Pak Sunardi mencari nafkah dengan berjualan tissue, kanebo, dan masker di pinggir jalan.

Istri dari Pak Sunardi ikut juga berjuang mencari nafkah dengan berjualan nasi kuning dan nasi uduk, itupun hanya bermodalkan gerobak roda yang sudah usang dan rusak.

“Kalau liat kondisi bapak kaya gini, mau ga mau saya juga harus berjuang demi bisa bayar kontrakan dan biaya anak sekolah.” Ungkap istrinya.

Seperti yang diungkapkan oleh istri dari Pak Sunardi, dirinya ikut berjuang untuk bisa menutupi kebutuhan rumah tangganya. Saat ini Pak Sunardi dan istrinya memiliki anak yang masih bersekolah kelas 4 SD.

Yang awalnya semua kebutuhan bisa terpenuhi dengan aman, tapi semuanya berubah saat lima tahun yang lalu ketika Pak Sunardi terkena penyakit stroke. Sebelum terkena penyakit stroke, Pak Sunardi bekerja sebagai supir travel yang diakui juga oleh istrinya bahwa Pak Sunardi sangatlah rajin dan gigih untuk bekerja.

Walaupun semua biaya berobat ter-cover oleh asuransi pemerintah, masih ada beberapa obat yang diperlukan oleh Pak Sunardi dan obat-obat tersebut tidak gratis dan sangat mahal. Hal ini juga membuat kesulitan Pak Sunardi dan istrinya bertambah.

“Bapak masih jualan karena ingat masih punya anak, suka sedih kalau anak minta jajan tapi ga bisa bapak kasih karena sakit, itu yang jadi motivasi Bapak buat terus berjuang nak.”

#TemanBerbagi, dengan segala kesulitan yang dialami oleh Pak Sunardi dan istrinya, mereka tetap berjuang demi bisa melanjutkan hidup dan membiayai anaknya yang masih sekolah. Jika ada modal, Pak Sunardi dan istrinya sangat ingin mempunyai gerobak roda yang bagus dan layak pakai untuk bisa berjualan nasi kuning dengan lebih baik lagi. Yuk bantu perjuangan Pak Sunardi dan istrinya meraih gerobak roda impiannya!!