Ditengah riuhnya kota bandung, ada Pak Ujang Uus Sukarsa (44 tahun) yang harus berjuang mengumpulkan kepingan sampah demi untuk bertahan hidup dan menyekolahkan anaknya.

Setiap hari pak Ujang harus berkeliling mencari rongsokan dari satu tempat sampah ke tempat sampah lainnya dengan membawa roda tempat mengumpulkan barang bekas sekaligus tempatnya beristirahat.

Kepanasan dan kehujanan sudah biasa pak ujang jalani dalam kesehariannya. Dan tempat termewah untuk istirahat menghilangkan penatnya adalah emperan toko.

Rasa haus dan lapar senantiasa membayanginya setiap hari. namun apa daya, yang bisa dilakukannya saat ini adalah mengumpulkan kepingan-kepingan sampah yang bisa dijualnya ke pengepul.

"minggu kemaren saat mulung di tempat sampah, saya ketiban kaca pak, sakit banget karena kacanya masuk ke dekat mata. Muka penuh dengan Darah yang terus bercucuran. Semalaman saya tidak bisa tidur karena perihnya tidak tertahan."

.

Akhirnya karena sakitnya semakin menjadi. Terpaksa saya gunakan uang tabungan yang saya kumpulkan selama berhari-hari untuk berobat. Akhirnya di jahit oleh dokter 13 jahitan.

Tadinya saya simpan uang itu untuk biaya sekolah anak. Saya bela-belain puasa untuk mengumpulkan uang itu." ~Ungkap pak Ujang dengan berkaca-kaca sambil bersandar di pinggir roda rongsokannya.

Ditengah keterbatasannya menjalani hidup dijalanan, pak Ujang tetap berusaha untuk menyekolahkan anaknya Rezky Maulana (10 tahun) yang saat ini duduk dibangku kelas 3 SD. dan berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarganya.

Namun belakangan ini barang yang dikumpulkannya pun berkurang. Dalam sehari pak ujang hanya bisa mendapatkan 10 ribu rupiah, itu pun setelah berkeliling dari pagi sampai malam.

Jangankan untuk memenuhi biaya sekolah, untuk makan pun hanya bisa beli nasi tanpa lauk yang dibagi 2 agar bisa dimakan pagi dan sore.

#TemanBaik, selama ini pak Ujang telah berjuang seorang diri sambil menahan lapar demi anak agar bisa sekolah. Kita bisa menemani pak ujang dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki, agar pak ujang bisa memiliki modal usaha yang layak sehingga bisa menyekolahkan anaknya