Sebuah bangunan tua yang hampir roboh berdiri di antara pematang sawah di daerah Cikembar, Kab. Sukabumi. Pertama kali kami melihat bangunan itu, kami mengira itu adalah bangunan kosong yang telah ditinggal pemiliknya. Namun selang beberapa waktu, segerombol anak kecil bergamis dan berbaju takwa berjalan menghampiri bangunan tersebut. Rasa penasaran membawa kami untuk menghampiri adik-adik manis itu..

Betapa kami kaget, ternyata bangunan yang sudah uzur itu bukanlah bangunan kosong, melainkan Mushola yang menjadi tempat belajar agama islam dan menghafal al Quran bagi belasan anak-anak desa. Sore itu, kami pun memohon izin kepada Bu Nenah, seorang ibu rumah tangga yang mengorbankan waktunya demi mengajar anak-anak di desanya agar dapat menjadi hafidzh Quran.

Suasana belajar mengajar berjalan dipenuhi keceriaan meski banyak keterbatasan. Dinding tua penuh retakan, langit-langit anyaman bamboo yang sudah lapuk disana-sini, sajadah dan tikar tradisional lapuk sebagai alas duduk, rak Al Quran lapuk dimakan rayap, dan tidak tersedianya fasilitasi wudhu apalagi kamar mandi, tidak menyurutkan semangat adik-adik ini untuk belajar ilmu agama.

Al Quran yang tersedia pun banyak yang tidak layak karena sudah robek dan dimakan rayap, anak-anak terpaksa harus saling bergantian meminjamkan Al Quran kepada teman-temannya.

"Sebelumnya sempat anak-anak belajar di Mushola, tapi karena semakin hari keadaan bangunan semakin rusak sehingga saya pun takut jika pada saat proses pembelajaran diberlangsungkan, bangunan tiba-tiba rubuh. Jadi ya sekarang kadang di rumah saya kadang juga di tempat-tempat yang lain." Ujar Ibu Nenah.

Sungguh mengagumkan, keterbatasan tidak menghalangi semangat seorang Ibu Nenah dan Para Penghafal Al-Quran untuk senantiasa mewujudkan cita-cita yang mulianya. Pernah beberapa kali para santrinya ditarik di program Televisi. Namun sayangnya tidak ada bantuan untuk sarana dan prasarana tempat belajarnya. Masyarakat yang mayoritas menengah ke bawah cukup kesulitan untuk membangun ulang mushola apalagi membuat madrasah baru beserta MCKnya.

Sahabat, bukan sebuah kebetulan cerita adik-adik dan Bu Nenah dari Cikembar bisa sampai kepada kalian hari ini. Harapan para santri dan Bu Nenah ada di tangan kalian!