
Menahan Panas Terik Matahari Demi Kesembuhan Sang Suami
terkumpul dari target Rp 50.000.000
“Mau gimana lagi a.. kalo ibu ga berjualan suami dirumah dan anak anak gimana” Ujar Ibu Nengsih
Ibu Nengsih, seorang penjual sayuran berusia 38 tahun, menjalani rutinitasnya setiap pagi sebelum fajar. Dengan keranjang sayuran digendong, Namun sayur yang dijual bukan milik sendiri. beliau hanya menjualnya saja, dari satu bungkus sayur, hanya mendapatkan 1500 Rupiah saja. Setiap langkahnya dipenuhi rasa syukur meski pikirannya selalu kembali pada suaminya, Pak Edi, yang berusia 40 tahun mengalami stroke.
Setelah stroke, Pak Edi menjadi lebih tergantung pada Ibu Nengsih. Pekerjaan sehari-harinya sebagai buruh terpaksa ditinggalkan, dan kini seluruh beban rumah tangga berada di pundak Ibu Nengsih. Namun, ia tidak pernah mengeluh. Setiap kali ia pulang dari pasar, wajah Pak Edi yang lemah selalu menjadi sumber kekuatan baginya. Ia bertekad untuk memberikan yang terbaik untuk suaminya, meskipun tantangan yang dihadapi terasa berat.
Pak Edi, meski masih dalam proses pemulihan, sering kali mengangguk dan tersenyum mendengar suara lembut istrinya. Ibu Nengsih juga meluangkan waktu untuk membantu suaminya dalam menjalani terapi fisik. Ia sabar membimbing Pak Edi berlatih berbicara, mengingatkan agar tidak menyerah. "Bisa pak. Pelan-pelan saja," ucapnya dengan penuh keyakinan.
Seiring waktu, Ibu Nengsih mulai melihat kemajuan. Pak Edi bisa duduk dengan lebih stabil dan bahkan mulai bisa berdiri dengan bantuan. Setiap langkah kecil itu menjadi momen yang sangat berharga bagi mereka.
Namun, tidak semua hari berjalan mulus. Ada kalanya Ibu Nengsih merasa kelelahan dan putus asa, terutama ketika penghasilan dari berjualan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.Penghasilan Ibu nengsih hanya mendapatkan 50.000 itupun kalau sayurannya laku terjual semua. Namun sering ada yang berhutang, dibayar pada keesokan harinya yang membuatnya hanya membawa 25.000 Rupiah saja.
Walaupun begitu Ia terus berdoa agar diberikan kekuatan untuk terus melangkah. Dalam doa itu, ia selalu menyertakan harapan untuk kesembuhan Pak Edi.
Harapan Bu Nengsih hanya ingin melihat suami cepat sembuh supaya bisa membantu perekonomian keluarga di tambah sang anak pun masih pada sekolah.
Sahabat kebaikan, dengan keadaan mereka yang seperti itu, mari kita bersama-sama mengulurkan tangan kita supaya dapat membantu Ibu Nengsih bersama Pak Edi. Sedikit rezeki dari kita, sangat berarti untuk mereka.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membantu Ibu Nengsih serta kebutuhan lainnya. Selain itu akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya di bawah Yayasan Global Sedekah Movement.


Menahan Panas Terik Matahari Demi Kesembuhan Sang Suami
terkumpul dari target Rp 50.000.000