BANTU MAMAH SALAMAH SEMBUH DARI KANKER

Mamah Salamah (66 th) mengalami kanker pipi. Lebih dari 2 tahun mamah salamah tanpa sosok suami harus berjuang untuk sembuh. Mamah Salamah berasal dari kota Sukabumi. Bersama anaknya mamah Salamah menjalani pengobatan kanker di salah satu rumah sakit Bandung.

Anak mamah Salamah bekerja sebagai IRT, menantunya bekerja sebagai kuli bangunan dengan gaji pas-pas an. Walaupun mamah Salamah menggunakan BPJS untuk berobat, namun Kebutuhan mamah Salamah cukup besar. Berasal dari Kota Sukabumi dan harus berobat di Bandung, biaya transportasi dan akomodasi di Bandung cukup besar. Belum lagi kebutuhan untuk membersihkan luka-kuka pada kankernya yang sebulan bisa sampai diangka 2 Juta.

Beberapa kali mamah Salamah harus menunda pengobatannya di Bandung karena tidak memiliki biaya transportasi dari Sukabumi ke Bandung Sahabat, yuk kita bantu mamah Salamah untuk bisa sembuh.

Mamah salamah mendapati benjolan, namun lama kelamaan benjolan tersebut dirasa sakit dan makin membesar dan diagnosa menderita tumor pipi

Mamah Salamah telah menjalani operasi namun ternyata tumor itu membesar kembali

Suami mamah salamah telah tiada. mamah Salamah tinggal bersama anak dan menantunya. Anaknya hanya bekerja sebagai IRT sedangkan menantunya kuli bangunan dengan gaji pas-pasan untuk kebutuhan makan sehari-hari

Setelah pasien mengalami tumor pipi, pasien hanya bisa terbaring dikasur dengan melihat cermin sehari-harinya berharap tumor yang diderita bisa mengempes, mengecil dan sembuh. Namun apalah daya ketika pengobatannya ke Bandung harus tertunda karena tidak memiliki biaya

Biaya dibutuhkan diangka 116.650.000 untuk biaya transportasi dan akomodasi pengobatan ibu Salamah

Karena keadaan keluarga pasien yang kurang mampu, sehingga pasien membutuhkan biaya tersebut untuk berobat dan sembuh

Setiap hari Mamah Salamah selalu memegang cermin untuk melihat perubahan kankernya. Berharap bahwa kanker nya bisa mengecil dan sembuh

#temanberbagi yuk kita bantu ibu salamah sembuh dari penyakit kanker yang dideritanya. hanya itu harapan satu-satunya yang diinginkan dari ibu salamah, pertolongan kecil kita setidaknya memberikan harapan ibu salamah untuk kembali hidup sedia kala.