Tak ada kamus menyerah, apalagi putus asa. tubuh yang renta, terasa pegal dan sakit terus dipaksa untuk bekerja meraut dan membuat layang-layang demi sesuap nasi.

Abah Suri masih harus mencari rezeki di umurnya yang sudah 85 tahun ini! Malangnya dengan kerja kerasnya itu, beliau masih tetap kesulitan penuhi kebutuhan sehari-hari.

Setiap layangan yang sudah jadi, Abah titipkan di warung-warung dan juga dijual keliling jalan kaki menawarkan ke orang yang ia temui. setiap layangan dijual 2000 rupiah, untungnya hanya 1000 rupiah.

“Yah namanya juga udah tua, kerja ke orang udah gak bisa. Abah cuma bisa lakuin yg dibisa ini, 1000 atau 2000 dikumpulin buat Abah beli beras makan di rumah”. Ungkap Abah

Selain udah tua dan renta, Abah Suri juga sudah sulit mendengar. Jadi kalo pas jualan keliling dipanggil-panggil suka gak denger.

Perjuangan di hari tua yang dilakukan oleh Abah bukan tanpa alasan. Beliau harus tetap bertahan hidup demi bisa membersamai cucu nya yang disabilitas. Irfan (18thn) mengalami kelainan sejak lahir hingga ia tak bisa berjalan dan bicara.

Sehari-hari Abah ditemani irfan di rumah, makan dan tidur bersama di rumah yang sudah tua nyaris ambruk. Orang tua Irfan harus pergi bekerja jauh karena ekonominya juga sulit.

Ditengah keterbatasan dan kehidupan yang begitu sulit, Abah tak pernah mengeluh. Ia mencoba melihat kehidupan dengan sudut pandang kesabaran dan perjuangan. Abah tetap rajin mendirikan salat juga menyayangi dan merawat sang cucu dengan tulus. 

TemenBaik, perjuangan Abah layak untuk mendapatkan perhatian kita semua. Mari bantu ringankan beban beliau dengan cara:

1. Klik Donasi Sekarang
2. Masukan Nominal Donasi
3. Pilih Metode Pembayaran
4. Dapatkan Laporan Via Email

Kamu juga bisa bagikan galang dana ini agar semakin banyak do’a dan dukungan yang terkumpul. Aamiin