
Bantu Abah Ujang Berdaya di Masa Tuanya
terkumpul dari target Rp 70.000.000
Di usianya yang sudah 75 tahun, Abah Ujang masih harus berkeliling mendorong sepeda tuanya sejauh 15 km setiap hari. Dengan sisa tenaga, ia menjajakan makanan sederhana, telor-teloran, yang harganya hanya Rp500 per tusuk.

Sejak pukul 1 siang hingga menjelang malam, ia berkeliling tanpa lelah. Hasil yang ia dapat pun sangat kecil, hanya Rp20 ribu per hari, itu pun belum bersih. Uang segitu tentu jauh dari cukup, apalagi untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Lebih menyedihkan lagi, Abah Ujang tidak punya tempat tinggal. Sudah lama ia hanya bisa tidur di depan toko orang lain, menumpang di emperan karena tak mampu membayar kontrakan. Sementara istri dan anaknya tinggal jauh di Banjarnegara, sehingga Abah menjalani hari-harinya seorang diri.

Musibah juga pernah menimpa Abah. Beberapa waktu lalu, ia menjadi korban tabrak lari. Kakinya sobek dan tubuhnya sakit, namun tak ada yang bertanggung jawab. Meski begitu, Abah tetap memaksa berjualan agar tidak kelaparan.

Selain itu, Abah juga menderita penyakit vertigo yang sudah lama ia rasakan. Pusing hebat sering datang tiba-tiba hingga tubuhnya lemas.Kini, setiap kali kambuh, Abah hanya bisa menahan sakit seorang diri.
Di balik semua perjuangannya, Abah Ujang hanya punya harapan sederhana. Ia ingin memiliki sedikit modal untuk berjualan, biaya untuk bisa mengontrak tempat tinggal yang layak.
Teman-teman, mari kita bersama-sama meringankan langkah Abah Ujang di masa senjanya.
Setiap donasi yang kita titipkan bisa membantu Abah memiliki kontrakan, modal usaha
Bantu Abah Ujang Berdaya di Masa Tuanya
terkumpul dari target Rp 70.000.000
