Anak yang terlihat aktif ini bernama Arsya, usianya baru 4 tahun.

Siapa sangka, di balik tubuh aktifnya terdapat kisah yang menyedihkan.

Saat Arsya di kandungan, Ibu Siti sudah melakukan USG.

Namun dari dokter tidak bisa memastikan apa jenis kelamin sang anak, akibat tidak terlihat dengan jelas apa jenis kelaminnya.

Hal di luar dugaan pun terjadi, keinginan melihat sang anak terlahir dengan kondisi sehat hanya harapan semata.

Arsya kecil lahir dengan kelainan yakni buang air kecil dari lubang bawah kantung zakar dan bercampur dengan BAB, testis naik turun, serta terdapat gumpalan batu di bawah kandung kemih.

3 tahun sudah Arsya menderita penyakit Hipospadia dan terhitung 5 kali operasi di kelaminnya.

Selain itu Arsya juga tidak bisa BAB dengan normal dikarenakan tidak memiliki anus dan usus besarnya keluar di perut.

Sehingga sehari-hari Arsya harus menggunakan kantong khusus di perut untuk menampung kotorannya.

"Aduh, sakit Pak, perih banget" isak Arsya kepada Bapaknya.

Untuk menemani dan merawat Arsya, Pak Dja’i rela meninggalkan pekerjaannya sebagai tengkulak hasil pertanin.

Ibu Arsya yang dulunya bekerja di pabrik rokok kemudian berhenti bekerja dan diberi bantuan oleh teman-temannya untuk membuka toko kelontong di rumah.

Selain itu, Arsya juga memiliki 2 saudara yang masih bersekolah.

Tak terbayang bagaimana beban yang dirasakan oleh kedua orang tua Arsya.

“Ya kalau mau berdiam diri menunggu bantuan tidak bisa, Mas. Kami juga pasti berusaha untuk kebaikan dan kesehatan Arsya. Namanya rejeki juga sudah diatur Allah, tinggal berikhtiar saja” ucap Ayah Arsya.

Kini Arsya masih membutuhkan uluran tangan #TemanBerbagi, operasi yang harus dijalani masih kurang 3 kali.

Dalam kebutuhan sehari-hari Arsya juga membutuhkan kantong untuk menampung kotorannya dan pampers.

Klik “DONASI SEKARANG” pada campaign ini untuk membantu meringankan beban kedua orang tua Arsya!