Umurnya masih 11 tahun tetapi trauma yang didapatnya sangat besar. 

Fery yang dulu dikenal sebagai anak periang dan ramah, kini sinar wajahnya redup. Pandangannya lebih sering menunduk karena takut berhadapan dengan orang lain.

Selain karena diejek teman-temannya, Fery juga tak mempunyai biaya untuk sekolah karen hasil dari jualan jagung bakar tidak banyak. Fery menjadi korban perceraian orang tua yang terpaksa harus menghidupi diri sendiri karena tidak tega jika harus bergantung kepada kakek dan neneknya yang kini sudah tua.

“Ibu dan bapak cerai. Bapak gak tau kemana, ibu kerja di luar kota, sekarang Fery tinggal bareng kakek dan nenek,"

“Fery gak sekolah lagi kak, takut. Dulu Fery dibully habis-habisan sama temen sekelas, padahal Fery gak pernah buat salah. Fery gak berani lagi ke sekolah”, cerita Fery.

Fery putus sekolah ketika duduk di kelas 4, dan besar harapan untuk melanjutkan pendidikannya dengan dunia baru dan teman-teman yang baik.

Disaat teman-temannya bermain, beli mainan, pergi liburan sama keluarga, Fery harus duduk di pinggir jalan raya sembari membakar belasan jagung agar pulang bisa membawa uang. 

Jangan kamu pikir selama ini Fery lancar-lancar saja jualan jagung. Tidak sama sekali. Kerasnya jalanan tidak memandang bulu, perempuan atau laki, tua atau muda. 

Beberapa kali Fery dipalak preman dan pengamen. Ketika Fery memberi mereka uang, justru dengan kasar mereka merebut toples isi uang yang berhari-hari Fery kumpulkan. 

“Fery pernah dihantem mereka, sakit sekali..padahal kakek gak pernah mukulin Fery”

“Pernah Fery dikejar mereka sampai Fery ninggalin dagangan gitu aja di jalanan. Fery teriak-teriak minta tolong ke warga tapi saat itu sepi, sekalinya ada orang pun mungkin gak berani nolongin Fery”, lanjutnya.

Fery mengungkapkan keinginannya untuk sekolah kembali jika mempunyai biaya agar tidak selalu di kucilkan oleh teman-temannya.

#TemanBerbagi, Fery berharap kejamnya dunia segera berakhir. Dalam hati kecilnya, Fery ingin sekali kembali sekolah, diam-diam di rumah jika ada waktu luang ia sempatkan untuk belajar. 

Yuk bantu semangati Fery agar traumanya hilang, kembali sekolah dan bisa merasakan hidup lebih layak bersama keluarganya. Caranya:  Klik tombol “DONASI SEKARANG”