Suami Terbawa Tsunami, Ibu Rawat 2 Anak Sakit
terkumpul dari target Rp 125.000.000
Suami Terbawa Tsunami, Ibu Rawat 2 Anak Sakit
Suaminya meninggal terbawa ombak saat tsunami Banten 2018 lalu. Dan kini hanya Bu Hayanih lah satu-satunya harapan untuk kedua anaknya yang masih kecil, Adit dan Ramadhan.
Setiap hari sangat berat beban yang dipikul oleh Bu Hayanih. Terlebih Adit, anak pertamanya harus rutin minum obat-obatan agar dapat BAB seminggu sekali, karena pencernaannya terganggu setelah operasi usus buntu. Dan anak bungsunya, Ramadhan (3 Tahun) pernah mengalami demam berkepanjangan hingga tiba-tiba tak bisa berjalan.
Bu Hayanih sangat khawatir jika kedua anaknya tak segera diobati akan mengidap penyakit yang lebih parah, namun bagaimana lagi ia belum sanggup membawanya berobat.
Bu Hayanih pun sebenarnya sudah lama mengidap penyakit batu ginjal dan dokter sudah menyarankan untuk segera di operasi. Namun ia berteguh keras untuk kesembuhan anaknya terlebih dahulu dan memastikan mereka bisa makan nasi walaupun dengan lauk-pauk seadanya.
Sebelumnya Bu Hayanih berusaha kuat menekuni pekerjaannya sebagai kuli bangunan, namun ternyata Bu Hayanih tidak bisa karena seringkali sakit-sakitan. Sehingga kini yang bisa ia lakukan hanya memulung botol di jalanan sembari membawa anaknya yang sakit, karena di rumah tidak ada yang menjaganya.
Bu Hayanih kerap kali dihadapkan dengan dua pilihan yang menurutnya sangat sulit. Dimana jika ia membeli obat berarti anaknya tidak bisa makan dengan nasi, namun jika anaknya bisa makan dengan nasi, berarti anaknya tidak membeli obat.
Bu Hayanih khawatir jika anaknya tidak mengonsumsi obat sakitnya akan lebih parah, hingga akhirnya seringkali Bu Hayanih terpaksa membeli obat dan anaknya diberi makan dengan singkong, itupun Bu Hayanih dapatkan dari tetangga dekatnya.
Belum lagi kondisi rumah Bu Hayanih seringkali banjir, atapnya bocor, dan dinding rumahnya hanya dilapisi dengan triplek dan sebagian dengan terpal.
“Ibu mah gapapa, cuma pengen anak sembuh dan bisa makan dengan nasi setiap hari.” ucapnya dengan lirih
Orang baik, yuk bantu Bu Hayanih obati anaknya dan memiliki usaha dirumah..
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Suami Terbawa Tsunami, Ibu Rawat 2 Anak Sakit
terkumpul dari target Rp 125.000.000