Di usia yang tak lagi muda tentu kita menginginkan kehidupan yang layak dan dikelilingi keluarga yang sayang dan mau merawat dirinya. Tapi nyatanya, tidak semua beruntung merasakan hal yang sama.

Banyak diluar sana lansia yang tak bisa istirahat dengan layak karena kondisi yang serba kekurangan. Salah satunya Mbah Lamijah, lansia dhuafa yang hidup sebatangkara yang tinggal di daerah Bubulan, Kab Bojonegoro.

Di usia yang hampir 80 tahun, ia masih harus bekerja mencari Tembakau dan mengambil sisa-sisa hasil panen yang jatuh di lahan orang untuk bertahan hidup. Sehari- hari setelah subuh, Mbah Lamijah langsung bergegas ke perkebunan tembakau milik orang.

Mbah Lamijah mencari Tembakau ke berbagai lahan petani orang, kadang hanya sedikit kadang tidak sama sekali. Karena harus menunggu tidak ada orang yang panen.

Setelah itu mbah menjemur Tembakau hasil yang di carinya dan mengambil yang sudah di jemur kemarin. Jika sudah kering mbah akan menyetorkan ke tengkulak dan biasanya mbah harus jalan kaki menempuh jarak 10 kilometer untuk sampai di tempat tengkulaknya.

Setiap 1 kg nya tembakau di hargai dengan harga 4 ribu. Dalam sehari, Mbah Lamijah hanya mendapat penghasilan 4 ribu, itu pun jika Tembakau nya sudah benar benar kering, karena kalau kurang kering tengkulaknya menolak.

“4rb di cekap-cekap ne mawon nak, sing penting enten sekul e". Ungkap mbah Lamijah.

Kondisi tempat tidur mbah Lamijah juga sangat jauh dari kata layak, apalagi ketika musim hujan tiba banyak sekali nyamuk. Dan yang lebih memprihatinkan gentingnya bocor dan jauh dari kata layak.

Meski begitu, Mbah Lamijah tak pernah menyerah dan terus berjuang untuk bertahan hidup. Mbah enggan untuk meminta minta, bagi mbah selagi masih bisa mencari uang sendiri apapun akan ia usahakan.

Teman Berbagi, mari kita bantu Mbah Lamijah agar bisa hidup dengan layak di usia senja nya dengan ikut berdonasi.