Cobaan yang Nek Samiah hadapi tidak membuatnya pasrah begitu saja. Wajahnya rusak dan tidak bisa berobat karena keterbatasan biaya. Nenek menyambung hidupnya menjadi pemulung dengan upah yang tidak seberapa.

Pahitnya kehidupan ia telan seorang diri, tanpa ada seorang pun di sisinya. Suaminya telah lama meninggal, ia juga tak memiliki anak dari pernikahan yang pernah dijalaninya.

Kondisi ekonominya yang tidak mendukung membuat Nek Samiah terpaksa menjual rumahnya untuk makan sehari-hari. Sedihnya karena rumahnya dibayar secara nyicil jadi saat cicilannya selesai, sekarang Nek Samiah tidak lagi punya tempat tinggal.

Selain itu, Nek Samiah juga memiliki luka infeksi yang cukup parah di wajahnya yang sampai sekarang belum bisa diobati, hal ini juga menyebabkan ia kesulitan untuk melihat karena lukanya sudah menutupi area matanya.

Setiap harinya nenek selalu berusaha mengais rezeki dengan mulung sampah plastik yang ada di sekitarnya dengan penghasilan seribu rupiah per karungnya. Dengan kondisi Nek Samiah yang sudah tua renta membuatnya tidak bisa berjalan terlalu lama.

Nenek terpaksa menahan rasa sakit yang ia rasakan di punggung dan kakinya demi mengumpulkan 1 karung untuk mengganjal rasa lapar di perutnya. Pendapatan dari mulung nya juga tidak bisa mencukupi untuk biaya makan sehari-hari.

Nenek sering menahan lapar dan hanya mengharapkan belas kasih dari tetangganya yang mau membagikan sedikit makanan dengannya. Nenek juga sering menyisakan makanan yang diberikan tetangga untuk dimakan keesokan harinya lagi.

Mirisnya lagi, kondisi infeksi yang cukup parah di wajahnya membuat nenek tidak bisa terkena asap api. Sehingga ia pun tidak bisa memasak, ditambah lagi ia tidak memiliki kompor gas melainkan hanya tungku yang bisa dinyalakan dengan kayu bakar.

Nek Samiah kadang merasa sedih dengan keadaan yang ia hadapi, namun nenek tetap tegar dan percaya keadilan dari Sang Maha Kuasa untuknya. Nek Samiah selalu berharap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari demi menyambung hidup di masa tua, ia juga selalu ingin mengobati infeksi luka di wajahnya agar tidak semakin parah. 

Yuk kita bantu mengobati luka Nek Samiah dan membahagiakan masa tuanya dengan cara :

1. Klik Tombol “Donasi”
2. Masukkan nominal Donasi
3. Pilih metode pembayaran (Transfer BRI/BSI/Bank Mandiri) 
4. Selesaikan dengan lanjutkan pembayaran 
5. Dapatkan update dan laporan program melalui email/whatsapp yang sahabat ABADI cantumkan.