Hai #TemenBaik, Apa kabar teman-teman? Kami berdoa semoga kalian selalu sehat dan dipenuhi keberkahan ya. Meski begitu, ternyata tidak semua orang bisa merasakan nikmat yang sedang temen-temen miliki saat ini.

Di sekitar kita masih banyak para disabilita yang harus terus berjuang dengan keterbatasan fisiknya ditambah keterbatsan ekonomi. Seperti halnya kisah dibawah ini:

Pak Sudin (45 thn) ia merupakan seorang tunanetra yang gigih berjuang sendiri di tengah keterbatasannya. baginya selama tangan dan kaki masih bisa bergerak maka ia akan terus berusha mencari rezeki demi terus sambung hidup.

baginya pantang untuk meminta-minta belas kasihan orang lain, berbekal kemampuanya ia buat sapu itu seorang diri. satu demi satu ia rangkai sambil meraba-raba karena ia tak mampu melihat. receh demi receh dari jualan sapu Pak sudin kumpulkan demi bisa makan dan biayain anaknya sekolah

***************

Begitupun Kisah mengharukan Ibu Ai 40Thn, Waktu kecil sakit itu merenggut hidung dan ronnga mulutnya. kini ia hidup tanpa hidung dan tanpa rongga mulut atas.

Harta tak punya, hidup penuh rasa pahit dan sulit, Ia harus berjuang seorang diri untuk menghidupi anaknya yang yatim. suami yang harusnya bisa menguatkannya telah meninggal dunia, kini ia hanya tinggal bersama anak dengan kondisi memprihatinkan.

************

Kang Dadun (45thn). Rela MERANGKAK menjajakan poster dagangannya demi sesuap nasi.

Kaki kaku dan lutut penuh bekas aspal menjadi saksi. betapa berat perjuangan yang harus dilalui, bebaannya begitu berat. Bagaimana tidak? Tangan dan lututnya sudah biasa berteman dengan aspal sembari membawa kardus dan poster digantung di leher yang ia jajakan.

TemenBaik, ditengah perjuangan yang amat pelik nan sulit, para difabel memutuskan untuk tidak menyerah. Yuk bantu perjuangan mereka agar hidup layak. Klik DONASI SEKARANG