Silvi, bocah berusia 8 tahun, kini harus menjalani hari-hari yang penuh penderitaan. Berat badannya yang semula 16 kg kini tinggal 9 kg saja. Tubuhnya semakin mengecil, tulangnya menonjol, dan hampir setiap hari ia hanya bisa terbaring lemah di rumah karena tak sanggup beraktivitas.

Sejak bayi, Silvi sudah berhadapan dengan penyakit berat: epilepsi, TBC usus, dan gizi buruk. Setiap malam tubuh kecilnya kejang, kadang disertai demam. Bahkan, hal sederhana seperti udara terlalu panas atau dingin bisa memicu kejang mendadak. Yang lebih menyakitkan, ia hanya bisa buang air besar seminggu sekali dengan bantuan obat, dan setiap kali prosedur itu dilakukan, Silvi selalu menangis kesakitan.

Dokter menyarankan agar Silvi mengonsumsi susu bernutrisi tinggi untuk memperbaiki gizi tubuhnya. Namun harga susu yang mencapai ratusan ribu hanya cukup untuk beberapa hari, jauh di luar jangkauan orang tuanya. Sang ayah hanya bekerja sebagai buruh jahit dengan upah Rp300 per baju, sementara kebutuhan pengobatan dan terapi Silvi semakin besar.

Dokter menyarankan agar Silvi mengonsumsi susu khusus bernutrisi tinggi. Namun harga satu kaleng hampir Rp300.000 hanya cukup untuk 4 hari. Bagi orang tua Silvi yang hanya bekerja sebagai buruh jahit dengan upah Rp300 per potong baju, itu angka yang mustahil dijangkau.

Keluarga sudah berusaha sekuat tenaga. Motor dijual, ponsel digadaikan, bahkan sering berhutang demi Silvi tetap bisa berobat. Namun kini mereka benar-benar kehabisan daya. Terapi rutin Silvi tidak lagi ditanggung BPJS karena usianya sudah lebih dari 7 tahun. Tanpa bantuan, kondisi Silvi bisa semakin memburuk, bahkan mengancam nyawanya.

Orang baik, mari ulurkan tangan untuk Silvi. Bantuanmu bisa menjadi penyelamat agar ia tetap mendapatkan pengobatan dan asupan gizi yang layak. Sekecil apa pun donasi yang kamu berikan, sangat berarti untuk menjaga harapan hidup Silvi dan mengembalikan senyumnya.