“Apabila Anak Adam (manusia) meninggal dunia, maka terputuslah semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak soleh” (H.R Muslim)

Sedekah Jariyah adalah bentuk amal yang terus memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat. Salah satu bentuk Sedekah Jariyah yang sangat penting adalah investasi dalam prasarana ibadah, terutama di daerah tertentu yang seringkali terpinggirkan.

Banyak keutaman dan keuntungan dari bersedekah, baik pada bulan Ramadhan maupun bulan lainnya diantaranya mendapatkan pahala yang berlipat ganda dan juga mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

Sebagaimana firman Allah, 

“… Wahai Tuhanku, alangkah baiknya Engkau lambatkan kedatangan ajalku sedikit waktu lagi, supaya aku dapat bersedekah,” (Surah al-Munafiqun : 10)

Banyak bangunan ibadah di daerah terpencil masih dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan, dan fasilitas yang diperlukan untuk melengkapi ibadah juga belum memadai. Hal ini berlaku baik untuk mushola, masjid, madrasah, maupun kebutuhan masyarakat lainnya.

Apakah terbayang bagaimana jika mukena yang mereka pakai lusuh, bau ataupun robek? Atau alas yang mereka gunakan seperti karpet/sajadah yang sudah tipis, berlubang, dan berdebu? Akan kah mereka khusyuk dalam beribadah?

Bagaimana dengan Al-Quran mereka yang baca sudah robek, kucel dan tidak terbaca? Tidak bisakah kita membantu mereka dalam beribadah agar lebih semangat?

Jangan sampai kita menyepelekan keterbatasan yang mereka alami. Bukan karena tidak ingin mengganti dengan yang lebih baru atau sesuai standar, melainkan karena keterbatasan ekonomi yang masih dirasakan.

Membeli peralatan sholat yang baru merupakan hal yang tidak mudah bagi mereka. Bukan kah mereka sudah merasa senang jika kebutuhan sehari-hari saja dapat terpenuhi?

Sahabat, yuk mari kita sedekah jariyah prasarana ibadah untuk umat muslim berupa pengadaan fasilitas dan juga distribusi alat sholat untuk mereka keluarga dhuafa yang membutuhkan.

Karena ibadah dengan rasa nyaman dan tenang tentunya bukan hanya milik aku dan kamu, tapi milik mereka. Kita semua!