
Sepi Pelanggan Kakek Tukang Sol Ini Berjuang Demi Makan
terkumpul dari target Rp 70.000.000
Di usia senjanya ia harus kuat dan semangat mencari nafkah, itulah yang dilakukan Kakek Paemo (92) untuk menyambung hidupnya kakek setiap hari bekerja menjadi tukang sol. Dari pagi hingga sore belum ada pelanggan yang datang untuk sepatu nya di sol.
Biasanya kakek menjahit sepatunya di tempat biasanya kakek mangkal. Alat sol yang kakek gunakan adalah milik kakek, kakek membelinya dari hasil menabung.
kakek hanya dapat 1 pelanggan atau tidak sama sekali, upah yang didapatkan jika ada pelanggan. BiasanyaDalam sehari kak kakek hanya dapat uang 10 ribu, uang nya kakek gunakan untuk membeli bahan untuk sol dan untuk makan bersama istrinya.
Kakek juga cerita katanya biasanya sambil menunggu pelanggan kakek membaca AL Quran.
Sudah 8 tahun kakek menjadi tukang sol,walaupun dengan keterbatasan usia dan penyakit yang dialaminya bukan menjadi halangan untuk kakek tak mencari nafkah. Kakek harus kuat agar bisa membeli beras untuk makan.
Kakek sebenarnya memiliki anak namun anaknya tidak tinggal bersama kakek dan tinggal jauh jadi kakek tak ingin membebani anaknya itu.
Saat ini kakek tinggal sendiri di kontrakan Sepetak sederhana, yang di tinggali kakek. Tak hanya itu selama 1 tahun ini rumah kakek tak ada listrik, setiap hari kakek menggunakan lilin untuk penerangan di dalam rumahnya.
Bekerja dari pagi sampai matahari nyaris terbenam, perut kurusnya belum diisi nasi dan lauk pauk. Jika sudah kelaparan, mbah Paemo mengikat perutnya dengan selendang sambil memegang perutnya.

Sepi Pelanggan Kakek Tukang Sol Ini Berjuang Demi Makan
terkumpul dari target Rp 70.000.000