Usia 70 thn tak menyurutkan semangat Pak Gono mengais rezeki. Keringat mengucur, legam punggung terkena sengatan matahari merupakan hal biasa bagi Pak Gono.

Pak Gono bertani bukan disawahnya sendiri, Pak Gono seorang buruh tani yang bekerja bila ada yang membutuhkan jasanya. 

Tidak mudah keseharian kerja Pak Gono. Dengan sepeda tuanya, Pak Gono sebelum fajar terbit sudah berangkat ke sawah tempat jasanya digunakan. Pak Gono mencangkul petak demi petak bidang tanah sampai satu hektar dari pagi sampai sore. Belum lagi saat hujan turun tanah menjadi berat. Kadang ia takut petir menyambar. Namun ia tetap harus mencangkul untuk menyelesaikan target  pekerjaannya.

“Biasanya orang-orang memberi 15 ribu mas untuk jasa saya seharian” Ujar Pak Gono.

Tetapi Pak Gono tidak menyerah, usaha kerasnya itu untuk menghidupi istrinya yang buta dirumah. Lepas bekerja, Pak Gono pulang bukan langsung beristirahat. Waktunya dirumah ia gunakan merawat Istrinya yang tuna netra.

Penuh sabar dan tekun Pak Gono merawat istrinya. Tak ada sedikit pun niat terbesit dari Pak Gono untuk meninggalkan istrinya. Ia dengan setia terus berada di samping istrinya meski dengan keadaan sekarang.

Di ujung letihnya Pak Gono selalu berdoa agar Tuhan Yesus mendatangkan mukjizat keajabain agar ia hidup layak. Istrinya kembali bisa melihat dan hidup bersama dengan bahagia.

Orangbaik! Pak Gono butuh uluran tangan. Beri kehidupan layak Pak Gono dan tebarkan kasih ke sesama. Ulurkan kepedulianmu dengan berdonasi di campaign ini.