Sahabat, kenalkan ini adalah Alfan (2 tahun) masih kecil tapi masalah yang ia tanggung sangat berat. Ia divonis Mikrosefalus (kondisi dimana kepala bayi lebih kecil dari ukuran normal).

Sebelumnya Alfan dan ibunya Bu Risma (47) sama-sama berjuang sembuh dari sakit yang mereka derita. Bu Risma divonis kanker payudara sejak 2 tahun lalu dan salah satu payudara nya harus diangkat demi bertahan hidup dan anaknya.

Namun baru beberapa hari ia berjuang, tapi Allah berkehandak lain Bu Risma meninggal dunia ditengah kondisi anaknya yang masih berjuang sembuh. Sedangkan suaminya 4 bulan lalu juga meninggal.

Saat ini Alfan harus berjuang sembuh bersama sang nenek. Semua itu berawal ketika Dua minggu setelah lahir, Alfan kejang hebat dan demam tinggi. Setelah dibawa ke Rumah Sakit, ia langsung divonis Mikrosefalus. Sejak saat itu tumbuh kembang dek Alfan berbeda dengan anak seusianya.

Tubuhnya yang kini berusia 2 tahun terlihat lebih mungil. Tidak cukup disitu ternyata, sekarang penglihatannya pun mulai terganggu. Seperti ada selaput halus menutupi mata sebelah kirinya. Ia pun belum bisa makan makanan yang bertekstur, Ia hanya bisa menangis dan menjerit seperti seorang bayi.

“Dulu, sebelum sakit Bu Risma bulak balik ke Rumah Sakit di Bandung. Dari subuh naik ojek, terus naik bis, setelah itu naik angkot lagi. Gitu aja neng seminggu 2 kali. Kasian ibu lihatnya, dia juga kan lagi sakit” – Ucap Bu Lia yang merupakan Ibunda dari Bu Risma.

Sahabat Dermawan, 37 km bukanlah jarak yang dekat untuk seorang ibu sambil menggendong anaknya setiap minggu. Dengan kondisi bu Risma yang lemah, setiap subuh ia harus berangkat dan pulang langit pun sudah gelap. Perjuangan itu rutin ia lakukan dari semenjak Alfan divonis sakit hingga 3 bulan terakhir. Sebelum kini Bu Risma sudah lebih dulu berpulang.

Awalnya Bu Risma mengalami sakit Kaki yang parah, ia tak sanggup lagi terbangun. Bu Risma terbaring lemas, nafasnya tersengal – sengal, dokter bilang kanker nya sudah menjalar ke bagian lain. Paru – paru nya terdapat benjolan, kankernya mulai menggerogoti kepalanya, mata sebelah kiri pun menutup dan tidak bisa terbuka.

Sangat memilukan melihat keadaan Alfan sekarang, ditinggal meninggal ibu dan ayah bukan lah hal mudah. Apalagi ia masih butuh sosok orangtua yang mendampingi dan merawat nya sampai sembuh.

Saat ini untuk kebutuhan sehari – hari pun digantungkan kepada adiknya Bu risma dan dek Alfan kini di asuh oleh bu Lia (neneknya) sendirian.

“Untuk sehari – hari mah ya dari yang suka ngasih aja neng. Abis mau darimana lagi? Kan ibu juga ga kerja” – Bu Lia

Kini dek Alfan harus rutin menjalankan fisioterapi dan terapi wicara, seminggu 2 kali. Belum lagi kini keadaannya tidak stabil, sering bulak balik RS karena demam dan kejang. Susu khusus dan vitamin yang cukup mahal. Sekali beli bisa menguras isi dompet.

Yuk Sahabat Dermawan kita temani perjuangan Dek Alfan yang tengah berjuang melawan sakitnya yang sangat serius. Masa depan nya masih sangat Panjang, jangan biarkan dek Alfan terus kesakitan dan berhenti berobat.