‘ Saya ingin menyerah.. Dokter bilang kanker saya sudah menyebar ke paru-paru pak, saya lelah’

Begitu ungkap bu Sarah setelah hampir 3 tahun mengidap kanker payudara. Bu Sarah yang kini usianya menginjak usia 50 tahun, masih harus berjuang melawan penyakit ganas dalam tubuhnya. Sejak 2020 silam, rasa nyeri di bagian dadanya tak kunjung sembuh. Ia juga seorang ibu dari 3 anak, yang salah satu anaknya kini masih di usia remaja.

Tiga tahun silam, bu Sarah memberanikan dirinya untuk berobat ke dokter. Dan sejak saat itu pula ia harus menelan kepahitan karena mengetahui ada kanker ganas bersarang di payudaranya. Tepat di tengah payudaranya itu. Benjolan itu terkadang nyeri dan membuatnya kesulitan beraktifitas. Setelah tahu ia mengidap penyakit yang serius, bu Sarah tidak langsung melakukan pengobatan karena rasanya tidak percaya dan langsung ingin menyerah saja.

Suatu hari ketika ia sedang bekerja di sawah, tiba-tiba ia terjatuh dalam posisi telungkup. Benjolan besar di dadanya itu pecah menyebabkan banyak sekali darah yang keluar dari benjolan yang telah berubah menjadi lubang dalam di tengah dadanya. Darahnya yang terus keluar dari lukanya itu bisa sampai 1 gelas penuh. Akhirnya sejak saat itu ia ke Rumah Sakit, dokter bilang bahwa ia harus segera menjalani kemoterapi jika tidak jari-jari tangan nya akan putus akibat kanker payudaranya itu. Sejak saat itu ia rutin menjalani kemoterapi dan sinar radiologi setiap 20 hari sekali, dan kini luka di dadanya telah mengering. Tetapi bak disambar petir berkali-kali, ia kini harus menerima kenyatan sejak dokter mengatakan kankernya kini telah menyebar ke bagian paru-parunya. Ini menyebabkan ia harus menjalani 8 kali kemoterapi.

‘Badan saya linu semua, sakit sekali. Bahkan kemoterapi kedua saya pingsan. Seperti ada duri di kaki-kaki saya.’

Sahabat, Bu Sarah hanya 1 dari 5 pasien di Kabupaten Kuningan yang telah berjuang di kasus yang serupa. Pasien – pasien yang lainnyapun tidak kalah darurat seperti bu Sarah. Banyak dari mereka masih aktif menjalani kemoterapi, dan ditengah ujian berat itu mereka masih harus bekerja banting tulang untuk keluarga mereka. Yuk Sahabat kita bantu para pasien kanker payudara agar bisa sembuh dari sakit yang menggeregoti tubuhnya.