Kisah Abah Tolib lansia 65 tahun yang harus masih bekerja setiap hari 12 jam hanya untuk sekedar makan. Sejak pagi buta Abah sendirian mengumpulkan barang rongsok berharap bisa terjua ldan dapat uang, selepas siang Abah tetep berjuang berjualan es lilin sampai hari gelap.
Hidup di kontrakan petak bersama istri dan kedua anaknya berdesakan, naas jika hujan datang mereka harus kehujanan meski di dalam kontrakannya yg atapnya hanya di tutup terpal itu. Kontrakan sumpek itu juga tak mampu Abah bayar, sering kali nunggak karna penghasilannya yg hanya 800 perak dari es da 2rb dari rongsok untuk makanpun tak cukup.
Tubuh Abah Tolib semakin rapuh, pendengarannya yg rusak sejak kecil, matanya tumor hingga kesulitan melihat, kini kakinya pun ikut sakit karna tiap hari harus angkut 10kg rongsok demi bisa bertahan hidup. Abah punya alat pendengaran, tapi sudah lama rusak.
"Abah bener-bener susah banget denger, yg manggil buat beli aja sering gak kedengeran. Apalagi kemarin Abah sampe kesenggol motor di jembatan karna gak denger klakson, semua es jualan Abah tumpah berserakan, orangnya gak tanggung jawab..."
Kini Abah cuman pengen anak istrinya bisa tetap makan, punya alat pendengaran yang baru biar bisa jualan dengan nyaman dan bisa ngobatin tumor pada matanya.
Mari ulurkan tangan untuk membantu abah. Sedikit bantuanmu, sangat berarti bagi Abah Tolib dan keluarga.
Yuk ikut berdonasi melalui:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”;
2. Masukkan nominal donasi;
3. Pilih metode pembayaran GoPay atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera;
4.Dapatkan laporan melalui email.

PILU Juang Tukang Es Keliling Buta Demi Bertahan Hidup
terkumpul dari target Rp 30.000.000