
Kakek Penjual Tisu Bertahan Hidup dengan 20 Ribu Sehari
terkumpul dari target Rp 30.000.000
Kakek Suhan (82) hidup sebatang kara sejak kepergian istri tercintanya beberapa tahun lalu. Di usia senjanya, ia harus menghadapi hari-hari dengan pendengaran yang terganggu dan tubuh yang mulai melemah karena usia. Namun, semangat hidupnya tak pernah padam. Ia tetap berjuang mencari nafkah dengan menjual tisu di pinggir jalan.

Sayangnya, penghasilan Kakek Suhan sangat minim—terkadang hanya Rp20.000 per hari, bahkan sering kali tak ada yang membeli sama sekali. Ia tinggal di kontrakan kecil berukuran 3x5 meter dengan biaya sewa Rp500.000 per bulan. Untuk makan sehari-hari, ia kerap hanya mampu membeli nasi tanpa lauk.

Anak-anaknya yang telah berkeluarga tak pernah lagi menjenguk. Kakek Suhan kini hanya mengandalkan kebaikan para tetangga. Ia sempat memiliki alat bantu dengar, namun kini sudah rusak dan tak dapat digunakan lagi.

Di usia senjanya, Kakek Suhan membutuhkan uluran tangan dari kita semua, #TemanBaik. Mari kita bantu meringankan beban hidup beliau melalui kebaikan kecil yang kita beri.
✨ Yuk, raih keberkahan dengan berbagi!
Berbagi tak akan membuatmu miskin—justru menjadi jalan menuju kebahagiaan. #BahagiaBersama
Kakek Penjual Tisu Bertahan Hidup dengan 20 Ribu Sehari
terkumpul dari target Rp 30.000.000
