
Roda Kehidupan Seorang Kakek Penjual Makaroni
terkumpul dari target Rp 60.000.000
Di sudut-sudut gang sempit kota, setiap pagi terdengar dentingan pelan roda gerobak tua yang berderit. Itu suara Abah Ahya, seorang kakek renta berusia 60 tahun setiap hari mendorong gerobak usangnya untuk menjajakan makaroni basah buatan tangannya sendiri. Tubuhnya sudah bungkuk dimakan usia, jalannya pelan, tapi matanya tetap menyimpan semangat yang tak pernah padam.

Gerobak itu, yang catnya sudah mengelupas dan kayunya mulai rapuh, telah menemaninya lebih dari dua puluh tahun. Di atasnya tertata rapi wadah-wadah plastik berisi makaroni basah pedas, makanan ringan favorit anak-anak dan pekerja di sepanjang jalan. Kadang, roda gerobaknya macet, harus dia ganjal pakai batu atau diketuk pelan dengan palu kecil yang selalu ia bawa.

Abah Ahya tidak pernah mengeluh. Meski Penghasilan nya hanya 15-20 ribu bersih nya kadang ia hanya mampu menghela nafas jika dagangan nya tidak laku dengan napasnya kadang terengah dan peluh membasahi punggung bungkuknya, ia tetap tersenyum setiap ada yang membeli dagangannya.
abah tinggal di kontrakan kecil sendirian istrinya sudah lama meninggal dan anak nya bekerja di lur kota dan jarang sekali anak nya menjenguk abah,dan juga kontrakan yang ia tempati sebulan nya cuckup mahal kadang ia juga menunggak karna penghasilan nya tak begitu banyak.

Ia tahu, dari uang recehan yang ia kumpulkan itulah, ia bisa membeli beras, membayar listrik, dan sedikit demi sedikit menyisihkan untuk sebuah harapan sederhana: mengganti gerobaknya.

"Kalau bisa beli gerobak baru," katanya suatu kali kepada seorang pelanggan, "yang rodanya lancar, nggak bikin sakit pinggang, alhamdulillah... biar dagang lebih enteng, jalan pun nggak sakit-sakit lagi." atau abah juga ingin berjualan yang berdiam diri di depan kontrakan nya.

Harapannya bukan untuk kaya, bukan pula untuk terkenal. Hanya ingin menjalani hari dengan lebih ringan. Hanya ingin tetap mandiri di usia senjanya, tanpa merepotkan siapa-siapa. Sambil menunggu mukjizat kecil datang dari langit atau dari tangan orang-orang baik yang tergerak membantu, Abah Ahya tetap berjalan... dengan makaroni basahnya dan gerobak tua yang setia.
Disclaimer: dana yang terkumpul akan di gunakan oleh Kakek ahya untuk kebutuhan sehari-hari,modal usaha,dan untuk mendukung penerima manfaat lainya di bawah naungan YAYASAN LENTERA PIJAR KEBAIKAN.
Roda Kehidupan Seorang Kakek Penjual Makaroni
terkumpul dari target Rp 60.000.000
