Sharing Happiness
  • Donasi
  • Zakat
    • Zakat Penghasilan
    • Zakat Perdagangan
    • Zakat Emas
    • Zakat Simpanan
  • Infaq
  • Wakaf
Masuk atau Daftar
Pemberitahuan
  • Lihat semua
  • Lihat Semuanya
  • Lihat semua
Home
Donasi
Zakat
Infaq
Wakaf
Masuk
Pusat Bantuan
Tentang Kami
Langkah Rapuh Nenek Penjual Kerupuk Seblak - 22996

Langkah Rapuh Nenek Penjual Kerupuk Seblak

Rp 0
terkumpul dari target Rp 60.000.000
0% tercapai 82 hari lagi
Lentera Pijar Kebaikan
 Share DONASI
Bantu sebarkan via :
SHARES
  • Detail
  • Info Terbaru
  • Donatur
  • Fundraiser

Di sebuah kampung kecil pinggir kota hiduplah seorang nenek bernama Mak Eti, berusia 74 tahun. Tubuhnya kurus, kulitnya mengeriput, namun matanya menyimpan kekuatan yang tak semua orang bisa lihat. Setiap pagi, saat orang lain masih terlelap, Mak Eti sudah berdiri di depan dapurnya yang sederhana, menyiapkan bahan-bahan seblak dalam sebuah keranjang tua yang selalu ia bawa.

Keranjang itu berisi kerupuk mentah, cabai, bawang, sedikit sayur, dan bumbu buatan tangannya sendiri. Semuanya ia beli dari pasar yang jaraknya jauh dari rumahnya. Untuk sampai ke sana, Mak Eti harus berjalan kaki, karena ia tidak punya uang untuk naik ojek. Langkahnya sering goyah, kakinya sakit seperti ditusuk-tusuk, tapi ia tetap melangkah sambil mengusap pinggangnya yang pegal.

“Ndak apa-apa… demi cucu-cucuku,” bisiknya setiap kali rasa sakit itu datang.

Mak eti hidup bersama 7 cucu nya yang sudah di tinggalkan oleh orang tuanya ia memberi makan semua cucunya dengan hasil berjualan itu dulu ia di bantu oleh suaminya namun sekarang suaminya sudah tidak ada atau sudah meninggal 4 tahun yang lalu.

ia tinggal

ia menyekolahkan cucunya ada yang baru masuk sekolah dasar ada juga yang baru masuk smp.

Setiap hari, Mak Eti berkeliling kampung menjual seblak buatannya. Dengan suara lirih namun penuh harap, ia memanggil,

“Seblak… seblak, Nak… panas… murah aja…”


Beberapa orang membeli, beberapa hanya lewat. Dalam sehari, Mak Eti hanya mendapatkan Rp30.000. Kadang kurang. Tapi uang itu selalu ia gunakan untuk kebutuhan cucunya yang masih kecil—anak yatim yang tak punya siapa-siapa selain dirinya.

Bahkan ketika hujan turun7 dan jalanan licin, Mak Eti tetap berjalan, memeluk keranjangnya erat-erat agar isinya tidak tumpah. Tubuhnya gemetar kedinginan, tapi pikirannya selalu tertuju pada wajah cucu kecil yang menunggunya di rumah.


Malam itu, setelah seharian berkeliling, Mak Eti pulang dengan kaki yang sakit. Ia duduk di ambang pintu, menahan air mata. Bukan karena sakit, tapi karena lelah. Batin dan tubuhnya sama-sama letih.


Lalu ia berbisik pelan, hampir tak terdengar:

Tuhan... jika Engkau berkehendak, aku ingin bisa berdagang di rumah... Aku tak sanggup lagi berjalan jauh... tetapi aku harus menghubungkan kehidupan anak-anak ini..."


Keinginan Mak Eti sederhana. Sangat sederhana. Ia tidak ingin kaya. Ia tidak meminta rumah besar atau harta berlimpah. Ia hanya ingin memiliki sedikit modal untuk jualan seblak dari rumahnya sendiri, agar ia tidak perlu lagi berjalan jauh untuk belanja bahan, tidak perlu lagi keliling kampung dengan kaki yang sudah tak kuat menahan beban hidup.

Ia ingin tetap bekerja—tapi dengan cara yang tidak menyiksa.


Malam itu, Mak Eti menatap cucu-cucunya yang tertidur. Ia mengelus kepala mereka satu per satu, lalu tersenyum walau dengan hati yang rapuh.


“Selama aku masih diberi napas… Mbah bakal terus berjuang,” ujarnya lembut.


Dan di balik senja yang semakin memudar, harapan kecil Mak Eti tetap menyala—meski tubuh tuanya mulai tak lagi kuat, cintanya pada cucu-cucunya tetap membuatnya bangkit setiap pagi, membawa keranjang tua itu, dan melangkah lagi.


Dengan langkah pelan.


Dengan hati yang besar.





Disclaimer: dana yang terkumpul akan di gunakan oleh nek eti untuk kebutuhan sehari-hari,modal usaha,dan untuk mendukung penerima manfaat lainya di bawah naungan YAYASAN LENTERA PIJAR KEBAIKAN.









Disclaimer : SharingHappiness.org tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Campaign ini belum memiliki info terbaru
Campaign ini belum memiliki Donatur

DONASI SEKARANG
Galang Dana sebagai Fundraiser

Jadi Fundraiser

Langkah Rapuh Nenek Penjual Kerupuk Seblak

Kp.cingcin Kolot Rt 003 Rw 010, Desa.cingcin, Kec. Soreang
Lentera Pijar Kebaikan
Rp 0
terkumpul dari target Rp 60.000.000
0% tercapai 82 hari lagi
Bantu sebarkan via :
SHARES
Bantu campaign ini dengan menjadi Fundraiser
Jadi Fundraiser
Campaign ini mencurigakan? Laporkan
Mau galang dana online seperti ini? Gratis!
Embed Code
<iframe src="https://email.sharinghappiness.org/embed/lpkbantuneketi" frameborder="0" width="100%" height="300"> </iframe>

Selamat campaignmu sudah live dan siap menerima donasi

Ajak teman dan keluarga untuk berdonasi dengan membagikan link dibawah ini

Copy

atau share via

facebook whatsapp

SharingHappiness.org

  • Syarat & Ketentuan
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Tim Kami

Donasi

  • Cara Donasi
  • FAQ

Program

  • Galang Dana
  • Campaign
  • Zakat

Yayasan Berbagi Bahagia

Jl. Jati Indah V No. 5 RT 10 RW 11
Kel. Gumuruh, Kec. Batununggal,
Kota Bandung, Jawa Barat 40275

SH Logo
© 2015-2025, Sharing Happiness All Reserved