Selamatkan Masjid di Kampung Terpencil Leyao
terkumpul dari target Rp 250.000.000
Ada pepatah, jangan menilai sesuatu dari ‘bungkusnya’ saja. Nampaknya, hal ini berlaku untuk Masjid Al Ikhlas di Dusun 2 Lenggo, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Dari luar, masjid ini hanya bangunan papan kayu serupa balai. Bahkan papannya pun tak rapat sempurna, masih menyisakan celah di dindingnya. Seolah mengharap permakluman, dulu pembangunannya memang berjalan alakadarnya.
Apalagi melihat kondisinya sekarang, kondisi Al Ikhlas makin memprihatinkan. Atap sengnya sudah bocor, tembok bagian bawah retak. Jadinya kalau sedang cuaca buruk, ada kekhawatiran masjid ambruk.
Al Ikhlas memang sedang ‘sakit’, karena itu tak sedap dipandang mata. Ia seperti babak belur ‘dihajar’ kerusakan masif, juga usia tua.
Namun, cobalah melihat lebih jauh ke dalam, ke ‘inti’ bangunan itu. Al Ikhlas adalah satu-satunya masjid yang menemani 60 keluarga muslim di kampung terpencil itu beribadah.
Selama 30 tahun hingga, warga mendirikan shalat, memanjatkan do’a, dan belajar keislaman di bangunan sederhana ini.
Jika kita umpamakan setiap ibadah di masjid ini bernilai satu kebaikan, maka bayangkan, seberapa besar kebaikan yang tertampung di tempat ini.
Sobat Masjid, warga Dusun Lenggo memang jauh dari modernitas. Jaraknya 30 Km dari kabupaten, akses jalannya hanya jalan setapak, harus melewati sungai pula dengan rakit, dan ekonomi penduduknya jauh dari berkecukupan. Meski demikian, warga Lenggo memiliki semangat keislaman tinggi.
Sobat, sekali lagi, kami mengajakmu menyisihkan sebagian rezeki. Mari bantu saudara kita ‘menyembuhkan’ masjid mereka.
Bayangkan, berapa pun kebaikan yang tercipta dari setiap shalat, do’a, dan bacaan Al Qur’an yang jamaah lakukan di Al Ikhlas, sebanyak itu pula kebaikan yang akan kita terima. Insya Allah.
Selamatkan Masjid di Kampung Terpencil Leyao
terkumpul dari target Rp 250.000.000