Seorang lansia penjual kerupuk dengan ringkih mengayuh sepeda tua, Abah kardi (94) penjual kerupuk. Usia tidak menjadi penghalang baginya untuk terus mencari rezeki dengan berjualan kerupuk.

Tekanan ekonomi yang terus berkecamuk membuat Bah Kardi tidak memiliki pikiran untuk menyerah pada keterbatasan. Saat jualan abah sering sesak karena memiliki riwayat sakit asma dan pusing karena telat makan. Kakinya juga sering sakit karena harus jalan berkilo-kilo meter dengan tubuh bungkuknya.  

Berteduh di pinggir jalan saat lelah seakan sudah menjadi obat bagi Bah Kardi, karena dengan begitu bisa menyembuhkan rasa lelahnya untuk menjemput rejeki. 

Abah kardi menjual kerupuk seharga 3ribu dan keuntungan yg abah dapat 300perak/kerupuk. Sedangkan kerupuk nya habis terjual jika sudah 4-5 hari. Anak bungsunya masih menjadi tanggung jawab Bah Kardi sebagai Ayah untuk terus mencari nafkah.

Karena anak abah memiliki keterbatasan mental dan menjadi tanggung jawabnya walaupun usia nya sudah 40 tahun. Berteduh dirumah yang tidak bisa dikatakan layak karena jika hujan atap rumah akan bocor.

Jika hujan bukan hanya membuat rumah Bah Kardi bocor tapi juga menjadi alasan Bah Kardi tidak bisa menjemput rezeki karena sekitaran rumah akan terendam banjir hingga berhari-hari bahkan berminggu-minggu.

Dan jika tidak berjualan dengan terpaksa Bah Kardi harus meminjam beras ke pabrik beras dekat rumahnya untuk bisa mengisi perutnya yang kosong itu. Bah kardi juga pernah kena hipnotis, uang empat ratu ribu itu raib diambil oleh orang yang tidak kenal dan Bah Kardi hanya bisa diam melamun menyadari uangnya tidak ada. 

Bah kardi merupakan sosok yang layak kita bantu agar bisa hidup nyaman dan lebih sejahtera di masa tuanya. Mari kita sebarkan campaign ini dan berdonasi dengan cara: 

1. Klik “Donasi Sekarang
2. Masukan nominal donasinya;
3. Pilih metode pembayaran;
4. Dapatkan laporan via email.