
Jadi Tukang Service Bantu Difabel Ini Hidupi Keluarga
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Bapak Juhairi, seorang pria yang menjadi tulang punggung keluarga ini memiliki keterbatasan fisik sejak lahir. Kedua kakinya tak dapat digerakkan, ia tak dapat berjalan layaknya orang normal. Ia hanya bisa merangkak.
Sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab, Bapak Juhairi bekerja sebagai tukang servis televisi sejak tahun 2004 hingga sekarang. Pekerjaan yg ia tekuni tidak mudah, karena ia harus mendatangi rumah pelanggan dengan mengesot, atau jika jaraknya jauh, ia terpaksa menggunakan ojek.
Padahal, upah dari service tidak banyak, cuma sekitar 20rb. Dalam seminggu, Pak Juhairi biasanya hanya mendapat 3 kali orderan saja.
Padahal, ia harus menghidupi istrinya (yang sama-sama difabel), anaknya yang masih sekolah, dan ibu kandungnya yang sudah tua renta.
Semuanya bergantung kepada Pak Juhairi. Karena hanya ia lah yang mampu mencari nafkah.
Bapak cerita, Lututnya sering terluka saat pergi ke rumah pelanggan.
Terkadang sedih saat orang tak jadi untuk service, padahal Pak Juhairi butuh uang untuk makan anak, istri dan ibunya yang sudah tua.🥹
Pernah juga, ia harus ganti rugi karena barang diservice rusak, padahal itu rusak karena diservice di tempat lain, hanya saja Pak Juhairi yang kena imbasnya.

Jadi Tukang Service Bantu Difabel Ini Hidupi Keluarga
terkumpul dari target Rp 100.000.000