Di balik pintu rumah kontrakan sederhana, ada suara rintihan puluhan kucing yang sakit, lapar, dan terlantar. Rumah itu adalah Hikari Cats Shelter, tempat di mana Koh Natan (40 tahun) bersama istrinya merawat lebih dari 150 ekor kucing jalanan yang ia selamatkan.

Sejak pandemi, Koh Natan kehilangan pekerjaan tetap. Dulu ia sempat bekerja di pabrik, namun kini seluruh waktunya ia curahkan untuk merawat kucing-kucing yang sudah tak punya siapa-siapa. Tidak ada penghasilan tetap, seluruh biaya shelter hanya mengandalkan simpatisan dan bantuan kecil dari teman komunitas. Padahal, kebutuhan pakan, pasir, vitamin, dan obat-obatan kucing bisa mencapai Rp30 juta per bulan.

Demi menyelamatkan nyawa kucing, Koh Natan rela mengorbankan dirinya. Ia pernah mencicil biaya operasi seekor kucing yang tertabrak hingga Rp40 juta, dan kini masih menanggung sisa hutang Rp15 juta. Bahkan, baru-baru ini ia menyelamatkan beberapa kucing dari lokasi kericuhan demo, meski penuh risiko. Baginya, setiap nyawa kucing adalah amanah yang harus ia perjuangkan.

Namun perjuangan itu makin berat. Sering kali shelter kekurangan pakan, tak mampu membawa kucing yang sakit ke dokter, hingga harus berhutang demi kebutuhan mendesak. Semua dilakukan hanya oleh Koh Natan dan istrinya, tanpa ada tenaga bantuan tetap.

“Bahagia itu sederhana, saat lihat kucing sakit bisa sembuh dan bermain lagi. Syukur itu ketika ada bantuan datang, meski kecil,” ucap Koh Natan.



Para Pendermamari hadir membantu Hikari Cats Shelter bertahan. Donasi darimu akan digunakan untuk membeli pakan dan obat-obatan, membayar hutang biaya operasi, memperbaiki kandang, serta mendukung terwujudnya tempat shelter baru yang lebih layak bagi ratusan kucing terlantar.

Setiap rupiah yang kamu titipkan adalah harapan bagi mereka untuk tetap hidup, sehat, dan bahagia. Klik tombol Donasi Sekarang, karena kebaikanmu bisa menyelamatkan nyawa ratusan anabul dan membantu mereka memiliki rumah yang lebih aman dan nyaman.