Di Pelosok negeri masih banyak para santri atau siswa penghafal al-qur’an yang tidak memiliki fasilitas yang memadai bahkan memprihatinkan, padahal orang-orang yang belajar dan menghafal Al-Qur’an mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah azza wa jalla.

Namun berbeda dengan santri di Rumah Qur’an Al-Hadid Oelet yang berada di Pelosok Desa Oelet, Amanuban Timur, Kab. Timor Tengah Selatan, NTT yang harus belajar dan menghafal Al-Qur’an di bangunan yang setengah dinding, tanpa jendela dan pintu, jadi ketika hujan deras atau di sertai angin maka air membasahi ruangan dan debu selalu memenuhi ruangan.

Ada 25 anak-anak peserta didik yang setiap harinya belajar bersama 2 guru yang membina mereka tanpa upah dan tanpa menarik biaya kepada anak-anak, begitu tulusnya para ustadz dan ustadzah ini untuk membina anak-anak agar jangan sampai anak-anak buta huruf terhadap Al-Qur’an terlebih beradada di pedalaman

Rumah Qur’an Al-Hadid memiliki bangunan yang belum tuntas pembangunannya, dengan kondisi dinding belum tertutupi sepenuhnya bertambalkan triplek bekas, berlantaikan semen kasar dan tidak berkeramik serta atap yang menggunakan seng bekas.

Dan bangunan sekarang ini adalah hasil dari gotong royong dari jama’ah Al-Hadid Oelet yang bekerja hanya sebagai petani, dengan harapan agar bangunan ini bisa digunakan untuk anak-anak Desa Oelet untuk dapat belajar dan menghafal Al-Qur’an

#TemanBerbagi mari gotong royong bantu para santri Rumah Qur’an Al-Hadid miliki bangunan yang layak dan nyaman, dengan cara berbagi Bahagia dengan klik “Donasi”