Kaki Patah Terlindas, Istri Pergi Meninggalkan, Berjuang Sendiri Cari Makan

Abah Kardi berusia 70 tahun, kakinya patah karena tertabrak angkot ketika mengantar sayur ke pasar, tiba-tiba ada angkot menghantamnya dengan keras hingga abah kini tidak bisa berdiri.

Sejak kejadian itu, istrinya meninggalkan abah. “Kaki Abah patah ditabrak angkot, saat itu juga Abah berpisah dengan istri. Abah berjuang mati-matian jual sayuran untuk bisa makan.” ucap abah.

Kini abah tinggal di rumah seadanya itupun tanahnya bukan milik abah, tidak ada listrik. Puluhan kilometer abah tempuh untuk menjajakan sayur dagangannya dari pagi hingga sore, berkeliling ke sepanjang jalan raya, penghasilan yang didapat kadang tak tentu, cukup untuk membeli tempe dan nasi.

 

Ketika berjualan, abah hampir sering tertabrak kendaraan karena posisinya yang kadang tak terlihat, terutama oleh kendaraan roda empat, seringkali ada angkot yang tidak melihat kalau abah ada di belakangnya.

Abah pantang untuk meminta-minta meski kondisinya seperti itu, bahkan abah kadang menyempatkan untuk bersedekah di masjid.

Harapan abah ke depan ingin memiliki usaha sendiri di tempat yang tidak membahayakan dan membebankan abah, juga bisa merenovasi rumah.

Teman-teman, apakah kamu bersedia menjadi bagian dari alasan abah tersenyum? Mari kita bantu abah mewujudkan harapannya.

Mengapa donasi di Sajiwa Foundation? 

1. Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
2. Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
3. Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
4. Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat. 
5. Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.