Perjuangan Lansia Pencari Rongsok
terkumpul dari target Rp 60.000.000
“Sebenernya udah gak kuat, tapi dikuat-kuatin demi bisa makan”
Abah Rohaman, kini usianya sudah 86 tahun namun masih harus mencari rongsok demi kebutuhan sehari-hari. Ia tinggal dengan istrinya, Mak Titi (66).
Penghasilan Abah sebagai pencari rongsok tentu jauh dari kata cukup untuk memenuhi semua kebutuhan sehari-hari.
Belum lagi, Abah yang mempunyai riwayat penyakit jantung kini sudah tidak berobat lagi karena biaya yang mahal dan ongkos yang besar untuk ke rumah sakit dengan jarak yang jauh.
Tak jarang kakinya terasa sakit hingga mengharuskan Abah untuk beristirahat sejenak sampai rasa sakitnya reda. Tubuh Abah yang sudah terbungkuk lemah dan jalannya yang tertatih-tatih tapi Abah tetap harus bekerja keras.
Penghasilan Abah seharinya hanya 10ribu, dan dalam 2 minggu Abah mendapat 100rb saja.
Untuk beli obat pun Abah tidak mampu, maka dari itu ia menggunakan obat racikannya sendiri yang dibuat dengan laja merah dan kaki Abah yang direndam di air panas.
Setiap harinya, Abah menempuh jarak 2-3km melewati jalan raya, pabrik, pasar, dll.
Maka tak heran jika Abah sering merasa kakinya sakit karena kondisi fisiknya yang sudah melemah.
Abah berharap bisa terus sehat dan berobat, juga mempunyai usaha sendiri di rumahnya agar tidak mulung lagi di jalan dan beristirahat di rumah bersama istrinya.
Mengapa donasi di Sajiwa Foundation?
- Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
- Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
- Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
- Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
- Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
Perjuangan Lansia Pencari Rongsok
terkumpul dari target Rp 60.000.000