
Gadis Cilik Bertahan Hidup Jadi Kuli Batu
terkumpul dari target Rp 70.000.000
Hidup Ifroh sejak kecil sudah dipenuhi air mata. Saat usianya baru 2 tahun, sang ayah pergi untuk selamanya karena sakit keras, sementara keluarga tak mampu membawanya ke rumah sakit. Sejak itu, Ifroh tinggal bersama kakek, sebab sang ibu pun tak bisa melihat dan mendengar. Kini, di usia yang masih belia dan duduk di kelas 5 SD, Ifroh harus menghadapi cobaan yang makin berat: kakek tersayang meninggal dunia setelah bertahun-tahun alami stroke. Agar bisa tetap bersekolah, Ifroh bekerja membantu tetangga memecah batu di tambang tak jauh dari rumahnya.
Saat anak-anak lain bisa tidur siang atau bermain sepuasnya, hal itu tak pernah dirasakan oleh Ifroh, anak yatim yang harus menahan lelah demi bertahan hidup. Begitu pulang sekolah, Ifroh langsung menuju tambang batu dan pasir, menantang terik matahari dengan keringat menetes, kaki kecilnya tetap menapak tanah tanpa alas. Memanggul pasir dan batu sudah jadi rutinitasnya. Karena tenaganya tak sekuat pekerja dewasa, juragan tambang tak pernah menuntutnya lebih.
Kalau rezeki sedang baik, Ifroh bisa membawa pulang Rp15.000, tapi kalau sepi, hanya Rp5.000 yang ia genggam. Upah kecil itu kadang tak cukup untuk membeli beras, hingga Ifroh dan kakeknya cuma bisa makan ketela rebus agar perut tak kosong.
Ibu pun sering menangis karena merasa bersalah putri tercintanya harus melalui ini semua.
Ifroh yang masih kecil sama sekali tak paham apa itu bahaya bekerja di tambang. Di area penambangan tradisional tempatnya mencari nafkah, ia berjalan tanpa alas kaki, memanggul batu-batu besar hanya dengan tangan kecilnya. Risiko longsor atau tertimpa batu dari tebing pun selalu mengintai.
Namun, demi bisa tetap bersekolah dan merawat ibunya yang sakit, Ifroh terus berjuang meski hatinya berat harus meninggalkan sang kakek seharian, karena tak ada seorang pun tetangga atau keluarga yang bisa menjaga.
Begitu pulang dari tambang, dengan wajah letih dan tubuh penuh debu, Ifroh tetap setia menyuapi ibunya.
Teman Kebaikan, yuk jadi alasan Ifroh bisa tetap sekolah dan merawat ibunya dengan layak. Satu uluran tanganmu sangat berarti untuk mereka.
Halo #TemanKebaikan !
Lihat dan rasakan kebaikan dari kamu yang #BeneranBerdampak untuk semua di link berikut ini ya:)
https://sajiwafoundation.org/publications/sajiwa-news
Mengapa Sajiwa Foundation?
1. Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
2. Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
3. Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
4. Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
5. Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
https://sajiwafoundation.org/
Jl. Atlas Raya No.21, Babakan Surabaya, Kec. Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat 40281
02220504715
Hubungi kami jika kamu ingin berkolaborasi lebih lanjut ke nomor resmi ini ya :)
085174166464

Gadis Cilik Bertahan Hidup Jadi Kuli Batu
terkumpul dari target Rp 70.000.000