
Tahan Sakit Kaki Terus Bekerja Tuk Bisa Sambung Hidup
terkumpul dari target Rp 70.000.000
"Kondisi kaki dan tangan Oma emang gak biasa, jadi Oma bisa mengerti kenapa suami memilih pergi. Oma menerima semua ini dengan lapang dada. Oma nggak merasa sendiri—Tuhan Yesus selalu ada di samping Oma," ucapnya sambil menangis.
Oma Odah usianya hampir 100 tahun, sudah menginjak 82 tahun dan sudah 40 tahun lebih ditinggalkan sang suami yang pamit untuk bekerja dan membuka usaha. Namun, hingga hari ini, tak pernah sekalipun ada kabar yang datang. “Mungkin sekarang dia sudah bersama Bapa di Surga,” lirihnya.
Bayangkan jadi Oma—menunggu puluhan tahun di depan pintu, berharap ada yang pulang, tapi yang datang hanya sepi. Selama lebih dari 40 tahun, Oma hidup sendiri, membesarkan anak satu-satunya seorang diri. Semua dijalani dengan tubuh yang tak lagi sempurna, tapi hati yang tetap kuat.
Sejak ditinggal suami, Oma Odah berjuang sendiri untuk bertahan hidup. Di usianya yang senja, Oma masih bekerja sebagai buruh pencabut rumput. Rumput-rumput itu kemudian ia angkut untuk dijadikan pakan domba milik tetangga.
“Upahnya 20 ribu, itu pun kalau ada yang butuh bantuan. Kalau tidak, ya Oma tak punya penghasilan. Sering juga harus tahan lapar,” tuturnya pelan.
Kesabaran Oma seakan tak pernah habis diuji. Setiap luka, setiap kesedihan, ia pendam sendiri tanpa pernah benar-benar bisa berbagi. Bukan hanya batin yang terluka, tubuhnya pun kini ikut melemah, termakan usia.
Kondisi fisiknya pun semakin membatasi geraknya...
“Awalnya cuma satu kaki yang bengkok, karena kelainan sejak lahir. Tapi sekarang, dua-duanya sudah bermasalah. Yang satu lagi cedera karena jatuh, lututnya bergeser dan membengkak. Gak pernah diobati, jadi masih sering sakit, apalagi kalau dipakai jalan, tangan Oma juga gak lengkap jarinya..” ucap Oma dengan lirih.
“Kalau bosan, ingin ada yang temani, ya Salib dan Alkitab ini. Oma sambil berdo’a meminta kesehatan dan ketabahan hati. Salib kemanapun Oma bawa, tidur pun ada dalam dekapan Oma,” Ucapnya.
“Oma sehat berkat Tuhan, Terimakasih Tuhan Yesus.. Terimakasih Tuhan Yesus..” Lirihnya.
Sudah puluhan tahun Oma Odah menapaki jalan hidup yang penuh luka dan perjuangan, hanya untuk bisa bertahan dari hari ke hari. Kini, saatnya kita hadir untuk membalas dengan cinta—menemani dan membahagiakan Oma di setiap detik masa tuanya. Yuk, jadi bagian dari pelukan hangat itu.
Halo #TemanKebaikan !
Lihat dan rasakan kebaikan dari kamu yang #BeneranBerdampak untuk semua di link berikut ini ya:)
https://sajiwafoundation.org/publications/sajiwa-news
Mengapa Sajiwa Foundation?
1. Pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk Integrasi Kebutuhan Material dan Non Material
2. Memiliki Objektif pendampingan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound) yang disusun berdasarkan asesmen kebutuhan penerima manfaat.
3. Dijalankan dengan prinsip pertemanan yang menyenangkan.
4. Sajiwa Foundation terdaftar dan diawasi oleh Kemenkumham, Dinsos Kota Bandung dan Dinsos Jawa Barat.
5. Setiap bulan Sajiwa Foundation melaporkan Aktivitas Program dan Laporan Keuangan bulanan di laman website.
https://sajiwafoundation.org/
Jl. Atlas Raya No.21, Babakan Surabaya, Kec. Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat 40281
02220504715
Hubungi kami jika kamu ingin berkolaborasi lebih lanjut ke nomor resmi ini ya :)
085174166464

Tahan Sakit Kaki Terus Bekerja Tuk Bisa Sambung Hidup
terkumpul dari target Rp 70.000.000